AMEG - CHIN CHIN benar-benar wanita move on. Persis seperti judul tulisan saya. Yang sebanyak 50 seri itu. Yang dimuat secara bersambung di Harian Disway edisi cetak di Surabaya akhir tahun lalu.
Chin Chin sudah mengakhiri pertengkaran dengan suaminyi yang panjaaaaaaang sekali itu. Yang kalau disinetronkan pasti menarik. Ada cinta. Ada harta. Ada perkara.
Chin Chin akhirnya bercerai dengan suami: Gunawan Angkawidjaja. Yang biasa dipanggil Hao Ming. Cerai itu, di luar dugaan, bisa terjadi secara damai.
Sebetulnya itu pula yang diinginkan Chin Chin sejak awal. Tidak usah heboh. Cerai saja baik-baik. Harta dibagi dua. Tiga anak ikut Chin Chin –karena mereka memang ikut marah pada papa mereka.
Tapi, terlalu banyak harta di balik itu. Gunawan tidak mau cerai –alasannya masih cinta– agar harta itu tidak perlu dibagi. Ia seperti menginginkan harta itu. Kalau istrinya bisa masuk penjara, harta itu tidak perlu dibagi.
Maka, Gunawan terus mencari kesalahan Chin Chin. Untuk diperkarakan ke kantor polisi. Gunawan juga terus berusaha bahwa harta itu bukan objek gono-gini.
Lewat berbagai cara. Termasuk sampai lewat drama utang modal. Seolah, dulu, Gunawan utang pada ibundanya. Yang gagal bayar. Sehingga ibundanya berhak menyita seluruh harta itu.
Pertengkaran panjang itu akhirnya melelahkan. Saling beperkara di pidana dan perdata. Tidak habis-habisnya. Keluar masuk kantor polisi. Keluar masuk pengadilan.
Ending finalnya terjadi akhir Februari lalu. Cerai. Damai. Selesai. Tuntas. Tutup buku.
Chin Chin-Gunawan cerai dengan jalan damai. Lewat putusan Pengadilan Negeri Surabaya.
Harta pun akhirnya dibagi dua. Gedung Empire Palace di pusat Kota Surabaya untuk Gunawan. Beberapa proyek ruko dan real estat untuk Chin Chin.
Pembagian harta itu sebenarnya sesuai dengan usul Chin Chin sejak awal. Sejak baru memulai pertengkaran. Menurut Chin Chin, itu sudah sangat adil. Tidak harus beperkara.
Empire Palace adalah salah satu ikon baru Surabaya. Letaknya di seberang Hotel JW Marriott. Gedungnya cantik. Besar. Arsitekturnya seperti Eropa abad pertengahan. Itu desain Chin Chin sendiri. Gedungnya pun dibangun sendiri –dipimpin kakak Chin Chin yang lulusan teknik sipil itu.
Ada delapan ballroom di gedung itu. Ditambah hotel kelas butik. Tanahnya masih luas. Yang seandainya mereka tidak bertengkar, akan dijadikan City in the City. Chin Chin sejak awal rela semua itu untuk Gunawan.
Tapi, waktu itu Gunawan menolak. Gunawan pilih beperkara. Di dua front: pidana dan perdata. Chin Chin dilaporkan ke polisi. Sampai ditahan. Lalu, dijadikan terdakwa di pengadilan.