AMEG – Kalangan perhotelan, khususnya di wilayah Kota Wisata Batu, sudah merasakan dampak dari larangan mudik sejak awal Mei lalu.
Pernyataan itu diungkapkan anggota PHRI Kota Batu, Didik Rocki Wahyono, pada talk show Idjen Talk di radio City Guide 911 FM, Senin (10/5/21) pagi tadi.
Imbas dari kebijakan larangan mudik itu, okupansi hotel turun sampai 90 persen, bahkan untuk hotel di Kota Batu hanya di bawah 10 persen.
Rocki juga mengatakan, sebenarnya dampak larangan mudik sudah dirasakan pelaku bisnis perhotelan sejak awal Mei, walaupun sebelumnya masih ada kunjungan, setidaknya sampai pertengahan April.
Menyikapi itu, pelaku bisnis hotel melakukan berbagai strategi untuk tetap menarik wisatawan lokal, seperti memastikan keamanan dan Kesehatan saat menginap di hotel, lewat sertifikat CHSE dan penerapan protokol kesehatan ketat. (ar)