AMEG.ID, Malang - Sekarang sudah ada 25 pesantren di Kota Malang, yang menjalankan program santripreneur. Sementara itu, dengan adanya program ini, sebenarnya untuk pemberdayaan di bidang ekonomi, sekaligus mengubah stigma, kalau ugas santri hanya belajar ngaji.
Mengutip Radar Malang, Kata Kemenag Kota Malang - Achmad Shampton, program santripreneur ini, sudah berjalan sejak 2013. Sementara dalam lingkup wilayah Jawa Timur dikuatkan kembali pada tahu 2019 melalui program Gerakan One Pesantren One Product (OPOP).
”Pemerintah Provinsi Jawa Timur saat itu menargetkan 1 juta santripreneur dan seribu produk unggulan baik barang maupun jasa,” ucapnya.
Dia menjelaskan, jumlah pesantren di Kota Malang saat ini mencapai 70 unit. Yang sudah menjalankan program santripreneur sekitar 35 persen atau 25 pesantren. Angka itu belum bisa dibilang besar. Namun, ke depan jumlah pesantren yang memiliki produk barang atau jasa sebagai ladang bisnis bakal terus ditingkatkan. (WL-BG/RADAR MALANG)