AMEG- Ustadz Adi Hidayat Hidayat, Lc., M. angkat bicara. Ini karena kebiadan tentara zionis Israel mengebom pemukiman penduduk sipil Palestina, yang menimbulkan banyak korban jiwa anak-anak dan wanita.
Ustadz yang sangat menguasai Al Qur'an dan Hadist ini mengingatkan, Indonesia harus ingat 77 tahun lalu. "Tepatnya tanggal 6 September 1944, atau bahkan Indonesia belum merdeka, ada Ulama besar, Mufti besar Palestina Syekh Muhammad Amin Al-Husaini yang mendukung kemerdekaan Indonesia," kata Ustadz Adi melalui video berdurasi 8.42 menit yang diunggah di akun IG pribadinya @adihidayatofficial beberapa hari lalu.
Ustadz berusia 37 tahun kelahiran Pandeglang 11 September 1984 ini menceritakan, dengan gagah berani dan tulus,Syekh Muhammad Amin Al-Husaini memberikan dukungan penuh kepada Indonesia, bahkan sebelum lahir NKRI.
"Ketika delegasi Indonesia yang dipimpin Mohammad Hatta datang ke Arab, maka Syekh Muhammad Amin Al-Husaini semakin kencang menyuarakan dukungannya yang disiarkan radio Berlin, sejak itu negara-negara Arab lainnya menyatakan dukungannya atas Kemerdekaan Indonesia," jelas Ustadz lulusan Kuliyya Dakwah Islamiyyah, Tripoli, Libya tahun 2005 - 2009 ini.
Bila sekarang banyak akun buzzer di medsos yang mencibir kenapa Indonesia bela Palestina, Ustadz Adi mengatakan, "Hai ..kalian tidak tahu sejarah, sekarang adalah saatnya Indonesia harus menjadi negara yang pertama mendukung kemerdekaan penuh Palestina."
Penulis buku "Minhatul Jalil Bita’rifi Arudil Khalil" terbitan tahun 2010 dan belasan buku lainnya ini mengatakan, kini setelah Indonesia merdeka penuh, telah mengikrarkan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan krn tidak sesuai prikemanusiaan dan prikeadilan. "Maka rakyat Indonesia wajib secara moral mendukung penghapusan penjajahan di tanah Palestina," tegasnya.
Ustadz Adi melihat, kekejaman Israel tak bisa ditolerir lagi. "Saat banyak anak-anak dan wanita yang syahid dihujani bom, suasana di Palestina saat ini sangat mencekam maka kita wajib secara moral untuk menolong rakyat Palestina," katanya.
Bapak tiga anak ini mengatakan, Palestina bukan hanya tentang Al Aqsa saja. Tapi Palestina adalah negara yang wajib merdeka dan rakyatnya hidup damai." Kini Palestina memanggil, Indonesia harus menjadi negara pertama yang memenuhi panggilannya, mari bacakan Qunut Nazilah dan doakan Palestina dalam setiap ibadah kita," serunya.
Dukungan Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia di tahun 1944 itu, juga datang dari saudagar kaya Palestina, Muhammad Ali Taher. Bahkan Ali Taher menyumbangkan hartanya untuk kemerdekaan Indonesia. "Terimalah semua kekayaan saya untuk memenangkan perjuangan Indonesia," ujar Ali Taher dalam siaran radio pada 6 September 1944.
Dukungan pun berlanjut dengan aksi turun ke jalan yang dilakukan rakyat Palestina. "Jadi kalau saat ini Palestina memanggil, maka rakyat Indonesia wajib memenuhi panggilannya dan mari dukung Kemerdekaan Palestina," katanya.