Hakim Perintah Jaksa KPK Panggil OB Kemensos
MAJELIS hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengadili mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara dalam perkara dugaan suap bantuan sosial (bansos) sembako Covid-19.
Hakim meminta jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memanggil tiga office boy (OB) di kantor Kementerian Sosial (Kemensos).
Permintaan itu disampaikan Hakim Ketua Muhammad Damis setelah ada fakta baru soal transaksi yang dianggapnya mencurigakan dari OB di kantor Kemensos kepada saksi Selvy Nurbaity selaku sekretaris pribadi (Sespri) Juliari saat menjabat menteri sosial.
"Saya mau ingatkan ke Saudara (saksi Selvy) dulu, agar Saudara memberikan keterangan yang benar di persidangan ini. Tidak usah Saudara sembunyikan. Karena itu membahayakan bagi diri Saudara sendiri?" ujar Damis Rabu sore (19/5).
Menurut hakim yang juga merupakan ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat itu, banyak keterangan saksi Selvy di persidangan yang tidak rasional.
"Tentang perjalanan dinas itu, semuanya (uang) sudah dikirimkan melalui bank. Saudara ini, makanya saya minta Saudara jujur gitu. Honor-honor itu sudah dikirim semuanya melalui rekening bank, tidak ada lagi yang tunai. Semua menggunakan kekuatan bank. Itu yang diminta oleh menteri keuangan. Gak masuk akal keterangan Saudara itu," kata Damis.
Hakim pun menanyakan alasan Selvy meminta OB di Kemensos untuk menyetorkan uang yang nilainya banyak ke rekening pribadi Selvy.
"Apa pertimbangannya sehingga uang honor menteri itu Saudara minta disetorkan, uang haknya menteri itu Saudara setorkan melalui OB, coba jelaskan dulu, saya mau lihat Saudara jujur atau tidak?" tanya Damis.
Selvy pun mengaku tidak sempat ke bank. Karena itu, dia menitipkan uang-uang tersebut kepada OB untuk disetorkan ke rekening pribadinya.
"Itu bukan duit kecil. Saudara tidak khawatir?" tanya Damis.
"Tidak, Pak. Karena memang di kantor posisinya," jawab Selvy.
"Ini kok tiba-tiba ada OB yang Saudara suruh menyetor uang dalam jumlah yang besar, setelah kita coba akumulasikan nilai itu untuk satu rekening Saudara saja di BNI sudah Rp 1,3 miliar lebih. Gimana ceritanya?" ungkapnya.
"Mohon maaf Pak, memang kenyataannya seperti itu, Pak," jawab Selvy.
Sumber: