Akademisi UMM Wakili Indonesia di Program Toleransi Internasional

Akademisi UMM Wakili Indonesia di Program Toleransi Internasional

AMEG - Dunia makin tiada batas, untuk menghadapi tantangan hidup yang semakin mengglobal, masyarakat dunia harus memiliki sikap tenggang rasa yang tinggi. Namun kasus intoleransi selalu terjadi baik karena perbedaan ciri fisik, suku, maupun agama. 

Karena hal tersebut, Media Diversity Institute melalui program Global Exchange of Religion in Society (GERIS) mengumpulkan orang-orang dari latar belakang agama, pekerjaan dan negara yang berbeda. Untuk menjadi agen dalam menyebarkan sikap toleransi.

Tercatat sebanyak 60 orang dari 7 negara akan bergabung di keanggotaan GERIS. Salah satu orang Indonesia yang terpilih untuk menjadi anggota GERIS periode 2021-2023 adalah Pradana Boy ZTF S.Ag MA Ph.D. Ia menjadi wakil akademisi Indonesia. 

Boy, sapaan akrabnya, berkata, para anggota dari GERIS akan saling berbagi pengalaman practice. Terkait toleransi maupun intoleransi di bidang dan negara asalnya. Menciptakan jaringan internasional antar anggota. Harapannya, proyek ini akan membuka mata tentang situasi toleransi di dunia.

.

“Dalam konteks pengalaman practice yang saya dapatkan di sini, UMM sebagai lembaga pendidikan yang berlatar agama Islam telah melakukan toleransi sangat baik.

Mahasiswanya tidak terbatas hanya pada orang yang beragama Islam. Sangat terbuka terhadap program-program internasional. Hal itu sangat berguna untuk menumbuhkan rasa toleransi antar mahasiswa,” kata Asisten Rektor UMM Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan tersebut.

Boy melanjutkan, sebelum terpilih menjadi anggota GERIS, dirinya telah aktif mengikuti proyek internasional serupa. Tahun 2007, ia terpilih mengikuti proyek Internasional Fellow.

Sebagai salah satu perwakilan Indonesia. Proyek tersebut membahas mengenai perdamaian beragama dan toleransi antar masing-masing agama.

“Pada 2020 sampai sekarang saya juga masih menjadi koordinator negara Indonesia di proyek bernama Grease. Proyek ini adalah konsorsium dari belasan universitas di asia dan eropa yang membahas radikalisme globalisasi dan  sekularisme,” ucap Boy.

Terpilihnya Boy di keanggotaan GERIS semakin menambah wawasan Boy terkait toleransi agama di dunia internasional. 

“Saya berharap generasi muda akan semakin terbuka pada toleransi beragama. Harapan bangsa ini ada di tangan mereka. Jangan sampai generasi muda nantinya berpikir sempit. Saya juga akan terus menyebarkan pandangan positif ini melalui media sosial dan channel Youtube Islam Aktual yang saya miliki,” pungkasnya. 

Sumber: