BSI: Pertumbuhan Ekonomi 2021 Mendekati 5%
AMEG- Bank Syariah Indonesia (BSI) optimistis perekonomian syariah menjadi salah satu pendorong pemulihan ekonomi nasional. Hal ini ditunjang oleh integrasi aspek komersial dan sosial yang diterapkan oleh Bank Syariah dan menjadi model dalam membangun resiliensi ekonomi berbasis ekosistem halal.
Chief of Economist PT. Bank Syariah Indonesia Tbk, Banjaran Surya Indrastomo, menyatakan pertumbuhan ekonomi - 2021 diperkirakan mendekati 5%. “Kebijakan fiskal countercyclical, meningkatnya mobilitas masyarakat dan momen Ramadan menjadi growth driver pada kuartal mendatang. Selain itu, akselerasi peningkatan ZISWAF diharapkan dapat dioptimalkan sebagai instrumen safety net untuk membangun ketahanan ekonomi umat,” kata Banjaran dalam siaran pers yang diterima, siang tadi.
Pertumbuhan ekonomi makro pada kuartal 2, menurut dia, didorong oleh berbagai faktor di antaranya pemulihan konsumsi masyarakat, percepatan program vaksinasi, insentif pajak kendaraan bermotor, serta rencana penerapan kegiatan belajar mengajar secara luring pada tahun ajaran baru.Berbagai langkah dan strategi untuk pemulihan ekonomi nasional telah dilakukan.
“Pemerintah telah mendorong pemulihan ekonomi melalui berbagai program, di antaranya dengan meningkatkan belanja pemerintah serta akselerasi implementasi program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional). Dengan realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional di sektor kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas, subsidi UMKM dan subsidi korporasi sebesar Rp 155,63 Triliun,” katanya.
Di sektor perbankan sendiri, lanjut dia, Otorotas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan stimulus relaksasi PPnBM untuk pembiayaan kendaraan baru, DP 0% untuk properti dan fokus membangun industri UMKM melalui digitalisasi transaksi di berbagai platform e-commerce.
“Generasi milenial sebagai digital native diprediksi menjadi agen penggerak untuk pertumbuhan ekonomi berbasis digital melalui pola konsumsi yang unik di platform media sosial, aplikasi dan online.”
Hingga saat ini, kata Banjaran Surya, BSI terus memperkuat layanan digital. “Konsistensi ini berhasil mendorong peningkatan volume transaksi kanal digital BSI yang tercatat mencapai Rp40,85 triliun pada Maret 2021. Kontribusi terbesar volume transaksi tersebut berasal dari layanan BSI Mobile yang naik 82,53% secara tahunan (yoy).”
Dari sisi aspek sosial, Zakat Infaq dan Sodakoh (ZIS) sebagai instrumen syariah memiliki peran penting sebagai instrumen pemerataan pendapatan dan jaring pengaman sosial.
“Bank Syariah Indonesia bersama BAZNAS berkomitmen untuk meningkatkan optimalisasi zakat melalui penghimpunan dan penyaluran ZIS, kerjasama perbankan dan layanan counter untuk BAZNAS di seluruh Indonesia, kerjasama fitur smart donation, co-branding dan program promo, layanan standing instruction bagi nasabah untuk pembayaran ZIS, kerjasama layanan perbankan zakat ASN, kerjasama publikasi dan peningkatan literasi layanan ZISWAF dan kerjasama penyaluran zakat serta penyaluran CSR.” (Bambang Sutejo)
Sumber: