Dinsos Jatim Upayakan Kemandirian Masyarakat dengan Program KIP
Program Kewirausahaan Inklusif Produktif (KIP). Foto : Antara--
AMEG.ID, Surabaya - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim berkomitmen mewujudkan upaya kemandirian masyarakat melalui program Kewirausahaan Inklusif Produktif (KIP).
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jatim, Restu Novi Widiani mengatakan arah pembangunan kesejahteraan sosial kini berfokus pada pemberdayaan seperti Kewirausahaan Inklusi Produktif (KIP).
"Bansos itu sementara, tapi berdaya selamanya. Bantuan sosial bukan tujuan akhir, melainkan jembatan agar masyarakat bisa lebih mandiri serta produktif," ungkapnya.
Novi menyebut program KIP yang dijalankan Dinsos Jatim ini memiliki 3 bentuk utama yakni Perempuan Tangguh Jatim Sejahtera (Putri Jawara), Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Jawara, dan PKKS Jawara.
Melansir Kominfo Jatim, menurut Novi, program KIP Putri Jawara ini diperuntukkan untuk para perempuan produktif diantaranya seperti kepala keluarga, korban kekerasan, penyandang disabilitas, hingga pengemudi ojek daring perempuan.
"Melalui program ini, kami ingin agar perempuan di wilayah Jawa Timur berdaya dan sejahtera. Mereka bukan hanya sekedar penerima bantuan, tapi juga pelaku ekonomi yang dapat menggerakkan kesejahteraan keluarga dan lingkungan sekitarnya," jelas Novi.
Dia juga berharap program KIP menjadi simbol transformasi sosial di Jatim dari penerima bantuan menjadi penggerak ekonomi keluarga.
Di sisi lain, kata salah satu penerima manfaat Program KIP Putri Jawara, Nurhayati menjelaskan bahwa program pemerintah ini dapat memberikan dampak positif yang nyata dari sisi ekonomi maupun sisi sosial keluarga.
"Dengan program ini, UMKM kami semakin maju dan perekonomian keluarga lebih stabil. Sekarang waktu kami lebih banyak untuk mengelola usaha daripada bekerja di jalan sebagai ojol. Bahkan waktu bersama keluarga juga jadi lebih kondusif," kata Nurhayati.
Nurhayati berharap program bantuan seperti ini bisa berkelanjutan. Sehingga tidak hanya dalam bentuk bantuan modal, tapi juga pelatihan, pendampingan, dan akses pasar agar kedepannya UMKM dapat terus maju dan berkembang.
Sumber: