Layani Tambah Bumbu dan Kuah
Yang dilakukan Edwin dan Miranda sekarang adalah merawat relasi tersebut sehingga ada pesanan selanjutnya. Mengakrabkan diri dengan konsumen menurutnya masih jadi cara efektif untuk meningkatkan pesanan kembali.
”Saya harus siap melayani mereka 24 jam. Sebagai bentuk realisasi dari teori consumer relationship management. Bila dilaksanakan dengan baik, maka akan timbul promosi dari mulut ke mulut. Itu visi saya dalam memasarkan Dapur Mbok Geol,” papar dosen Manajemen Pemasaran di Universitas Airlangga itu.
Ke depan, Edwin siap mengelola Dapur Mbok Geol lebih serius dengan menerbitkan website. Seluruh informasi menu dan layanan dapat diakses di sana. Ia masih memikirkan strategi jitu bagaimana mengisi situs dengan konten-konten menarik dalam website. ”Bisa saja kami membagi resepnya kalau ada yang mau membuatnya sendiri di rumah,” terangnya.
Sambil terus melayani pelanggan Dapur Mbok Geol, Edwin akan mencoba memaksimalkan informasinya. ”Dengan adanya pusat informasi digital Dapur Mbok Geol, maka pembelian berpusat di sana. Sekaligus sebagai sarana memberikan lapangan pekerjaan bagi siapa pun yang berkompeten di bidangnya,” pungkasnya. (*)
Sumber: