Pemprov Jatim Gerak Cepat Tangani Lonjakan Covid di Bangkalan
AMEG - Melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan disikapi cepat dan simultan oleh Pemprov Jatim. Berkoordinasi dengan Pemkab Bangkalan dan Pemkot Surabaya, saat ini dilakukan sejumlah langkah terintegrasi guna mencegah pertambahan kasus Covid-19 di Jatim.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjelaskan. Langkah pertama yang dilakukan Pemprov Jatim adalah melakukan koordinasi intens sejak Kamis (3/6/2021) dengan Pemkab Bangkalan. Terkait penanganan kuratif pasien Covid-19.
Juga dilakukan percepatan rujukan pasien Covid-19 dari Bangkalan ke RS Dr Soetomo dan rumah sakit rujukan lain di Surabaya. Khusus untuk RSUD Ratu Ebo Bangkalan, disiapkan penambahan bed perawatan. Juga melakukan tracing dan testing secara ketat.
“Pemprov Jatim bergerak cepat dengan mendirikan ruang transit karantina sementara di gedung BPWS kaki Suramadu Bangkalan. Fasilitas ini untuk mereka yang terkonfirmasi swab antigen positif. Selanjutnya dilakukan tes swab PCR. Jika positif, langsung dirujuk ke RS Darurat Lapangan dan enam rujukan lainnya,” kata Gubernur Khofifah di akun Instagramnya @Khofifah.IP, Senin (7/6/2021).
Penanganan yang holistik harus dilakukan, terutama untuk tracing dan testing serta menurunkan BOR. Karena saat ini BOR di Kab Bangkalan terus meningkat.
“Di RSUD Bangkalan bed-nya itu dari 90 tempat tidur, yang terpakai sudah 73 bed,” tegas Khofifah.
Lebih lanjut dikatakan Gubernur Khofifah, rumah sakit Bangkalan membutuhkan HFNC, ventilator serta beberapa jenis obat. Pemprov Jatim telah mengkomunikasikan ke Kementerian Kesehatan dan dikirim 32 unit HFNC langsung ke Bangkalan. Juga kebutuhan obat. Sejumlah mobil PCR test dari Pemprov Jatim juga sudah dikirimkan untuk memasifkan testing di titik-titik yang jadi episentrum lonjakan kasus.
Pemprov Jatim mendukung Pemkot Surabaya, Polrestabes Surabaya serta Korem Bhaskara Jaya yang melakukan swab antigen di kaki jembatan Suramadu sisi Surabaya. Tujuannya mendeteksi cepat masyarakat agar tidak sampai menyebabkan penularan yang lebih luas jika terkonfirmasi positif Covid-19.
“Mobilitas antara Surabaya dan Madura di Jembatan Suramadu ini kan tinggi sekali, Pemprov bersama Pemkot Surabaya sepakat agar diterapkan screening swab antigen acak. Kita mencegah lonjakan yang lebih tinggi dengan swab antigen drive through ini,” kata Khofifah seperti termuat dalam Pers Rilis Diskominfo Jatim, Senin (7/6/2021).
Untuk itu, saat ini Pemprov Jatim menyiapkan tempat transit bagi masyarakat yang terdeteksi reaktif Covid-19 setelah di swab antigen di Suramadu. Untuk Surabaya, tempat transit yang disiapkan di halaman BPWS. Pemprov Jatim telah mendapatkan izin dan persetujuan penggunaan kantor tersebut dari Kementerian PUPR untuk tempat transit tersebut.
Dengan begitu, mereka yang terdeteksi reaktif dalam screening dan kondisinya tanpa gejala atau gejala ringan sampai sedang, akan dilakukan perawatan dan isolasi di RS Darurat Indrapura. Sedangkan yang ada gejala sedang sampai berat akan dirujuk ke RS dr Soetomo atau rumah sakit rujukan terdekat lainnya.
Screening ini dilakukan bersama Pemkot Surabaya, Polrestabes Surabaya dan Korem Bhaskara Jaya. Pemprov bersama Kodam dan Polda akan sinergi nenangani hal ini. “Jika ada yang perjalanannya terganggu kami memohon maaf. Namun yang harus kita ingat bersama, ini semua kita lakukan demi kebaikan dan keselamatan bersama,” pungkas Gubernur Khofifah. (*)
Sumber: