Hadirkan ‘Gelas Retak’ Kristina Kembali ke “Dangdut Klasik”
A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
AMEG - Rindu denger dangdut klasik? Ya, dangdut klasik dihadirkan diva dangdut Kristina lewat lagu recycle "Gelas Retak" ciptaan Hendro Saki dan Udi.S.
Lagu ini produksi Lebel Diva Project dan sudah diunggah di channel "Kristina Dangdut Official" di YouTube sejak 7 Juni 2021 lalu.
Lagu yang pernah dipopulerkan Mansyur S ini diaransemen ulang, kembali jadi "dangdut pyur" alias dangdut klasik.
Menurut Agusta, Humas Diva Project Jakarta yang juga wartawan senior ini, belakangan musik dangdut sudah dicampur-aduk dengan banyak genre musik, mulai reggae, rock dan banyak lagi.
"Sehingga banyak yang rindu dengerin yang pyur dangdut, atau yang murni dangdut klasik, nah kerinduan ini dijawab Kristina melalui lagu 'Gelas Retak' dalam aransemen baru ini," kata Agusta kepada ameg.id, Jumat (18/6) ini.
Lagu 'Gelas Retak' ini, kata Agusta, ada di dalam mini album yang diproduseri Kristina sendiri melalui lebel yang baru ia dirikan sendiri, Diva Project.
Mini album Kristina ini, berisi empat lagu. Diberi tajuk: "Jangan Pergi Lagi".
Tiga lagu lainnya yakni "You" (cipt Suto Pranto), "Kau Bukan Kekasihku" (Cipt Restu Dj) dan "Jengan Pergi Lagi" (Cipt Restu Dj).
"Semuanya sudah diposting di channel YouTube Kristina sejak Desember 2020 lalu, hingga yang terakhir "Gelas Retak" dilaunching pada 7 Juni 2021 lalu," katanya.
Semua lagu dalam mini album ini diaransemen oleh Hendro Saky, kecuali lagu "Kau Bukan Kekasihku", yang musiknya digarap pemain biola Hendri Lamiri.
Pencipta lagu, musisi yang juga arranger musik Hendro Saky ini, bukan sosok baru bagi Kristina.
Hendro lah yang jadi arranger tembang "Jatuh Bangun" tahun 1999 silam, yang melambungkan namanya di industri musik dangdut tanah air.
Tentang mini album dari artis peraih gelar Penyanyi Dangdut Wanita Terbaik AMI Samsung Award 2004 ini, dilaunching saat pandemi, bagi Agusta tak ada masalah.
"Karena motto Kristina yakni bekerja, berdoa dan beribadah, nah sebagai penyanyi diwujudkan dengan bekerja mengeluarkan album ini, selanjutnya kita berdoa kepada Allah saja, semoga diberi kesuksesan aamiin, " katanya. (*)
Sumber: