Korona Belum Tuntas, Kasus DBD di Situbondo Meningkat

Korona Belum Tuntas, Kasus DBD di Situbondo Meningkat

AMEG - Penerapan PPKM Darurat belum berefek mengurangi penyebaran virus Korona, kini  wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dibawa nyamuk aides aigepty menyerang sejumlah wilayah di Situbondo.

Hal ini terjadi di wilayah Kecamatan Panji. Petugas Puskesmas (PKM) setempat ambil sikap melakukan penyemprotan atau foging ke sejumlah rumah warga, hingga kawasan Pondok Pesantren Walisongo Kelurahan Mimbaan, Minggu (18/07/2021). 

Koordinator petugas foging PKM Panji, Rusmandani mengatakan, dalam upaya mengantisipasi serta menekan lonjakan kasus DBD pihaknya kerap melakukan foging. Salah satunya, di Ponpes Walisongo.

Ia bekerja-sama dengan semua lintas sektor seperti Pemdes dan kader jumantik, untuk mengaktifasi gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan menyediakan abate. 

Disebutkan, dua triwulan tahun 2021 ini kasus DBD di Kecamatan Panji mengalami peningkatan cukup signifikan, dibandingkan tahun 2020.

 Jumlah kasus DBD secara keseluruhan wilayah kerjanya, mulai Januari hingga Juni 2021 mencapai 46 orang. Sedangkan tahun 2020 lalu, hanya 20 orang.

Penyebab kenaikan angka kasus DBD selain karena cuaca hujan, juga dipengaruhi masyarakat yang kurang optimal dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). 

Selain itu kurangnya gerakan penyuluhan kader jumantik, dampak pandemi covid 19.

"Alhamdulillah semua bisa diatasi, angka DBD dua bulan terakhir, mengalami penurunan dengan total masing-masing perbulan hanya 2 kasus," ungkapnya.

Lebih lanjut, kasus DBD tahun 2021 pada dua triwulan ini yang tertinggi ada di wilayah Kelurahan Mimbaan, sebanyak 20 kasus dan Desa Curah Jeru 15 kasus. Karena keduanya adalah daerah endemis. 

Disusul Desa Panji Lor dan Desa Tokelan ada 4 kasus, Kelurahan Ardirejo 2 kasus dan yang terendah di Desa Kayu Putih hanya 1 kasus. (*)

Sumber: