Vaksinasi ODGJ dan Disabilitas di Batu Loyo
AMEG - Minat vaksinasi untuk Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) dan disabilitas di Kota Batu terpantau loyo. Baru 231 orang tervaksin dari target 619 orang, alias 30 persen.
Sebab itu, untuk menggeber itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu melalui lima Puskesmas yang ada melakukan vaksinasi door to door.
Sekretaris Dinkes, dr Yuni Astuti, menyebutkan, ada sejumlah kendala ketika vaksinasi door to door, lantaran ada keluarga yang menolak divaksin.
"Ini menyulitkan kami. Beberapa waktu lalu kami mendapat laporan, ada dua peserta di wilayah Puskesmas Batu menolak divaksin," tegasnya.
Meski begitu, hadirnya Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang mendampingi proses vaksinasi sangat membantu. Akhirnya banyak yang awalnya tidak mau jadi mau. "Keluarga yang proaktif dan mau membujuk juga sangat membantu," tambahnya.
Berdasar data yang dihimpun, dari 231 yang tervaksin, 126 ODGJ, dan 80 penyandang disabilitas. Selain itu juga ada 25 orang pendamping disabilitas. "Selain disabilitas mental/ODGJ, juga ada disabilitas fisik, tuna rungu, tuna netra, tuna wicara dan lainnya," rincinya.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Baru, dr Susana Indahwati, menjelaskan, tata cara pendataan vaksinasi door to door sistemnya tatap melalui internet.
"Pengisian data via telpon. Lalu data itu dikirim ke Puskesmas dan dimasukkan ke aplikasi PCare. Jika sudah masuk, petugas turun ke sasaran untuk vaksinasi," ujarnya.
Untuk capaian door to door, Puskesmas Batu tertinggi dengan melakukan vaksinasi kepada 110 orang. Disusul Puskesmas Bumiaji 68 orang, Beji 19 orang, Junrejo 18 orang, dan Sisir 16 orang.
Susan juga menjelaskan, sejumlah faktor yang mempengaruhi sulitnya ODGJ dan penyandang disabilitas mengikuti vaksinasi karena mereka khawatir. "Disabilitas itu tidak bisa menunggu lama, apalagi yang mental. Jika menunggu lama menyebabkan stressor yang tinggi," jelasnya.
Khusus vaksinasi ODGJ dan disabilitas menggunakan jenis Sinopharm. Sedangkan untuk capaian vaksinasi di Kota Batu saat ini mencapai 35,48 persen tercover dosis pertama dan 22,33 persen tercover dosis dua. Dia mengatakan, target capaian vaksinasi sebesar 70 persen dari populasi untuk mencapai herd immunity bisa diselesaikan hingga November 2021 mendatang dengan catatan stok vaksin tersedia sesuai kebutuhan.
"Karena itu kan droppingnya cepat, bisa saja dari dinas provinsi mau mengirim hari ini, ya menginfokannya baru hari itu juga, jadi kami tidak bisa memprediksi," tandasnya.
Sumber: