Konsumsi 31,4 Ton Setahun, Produksi Kedelai Lokal Rendah
AMEG - Kebutuhan konsumsi pangan kedelai sangat tinggi, namun hasil produksi kedelai lokal jauh dari mencukupi.
Tercatat, kebutuhan konsumsi perkapita bahan pangan kedelai di Kabupaten Malang mencapai 31.479 ton setahun.
"Konsumsi perkapita kedelai di Kabupaten Malang sebanyak 31.479 ton per tahun. Jika dibagi dengan jumlah 2,6 juta penduduk, maka rerata konsumsi kedelai 0,02 kilogram/orang," kata Kadisperindagpasar, Agung Purwanto, Rabu (23/2/2022).
Meski angka kebutuhan konsumsi tinggi, bahan pangan kedelai lokal tidak mudah didapatkan di Malang. Selama ini, kedelai lokal hanya bisa diproduksi dari luasan lahan tanam sekitar 82 hektar.
Tak hanya rendah hasil produksinya, dalam catatan disperindag pasar, kedelai lokal kurang diminati konsumen. Sebabnya, daya tahan hasil kedelai lokal dianggap lebih singkat alias cepat busuk.
Jika dibandingkan dengan kedelai impor, lanjut Agung, kedelai lokal ukurannya lebih kecil. Meski demikian, menurut informasi yang diterimanya dari asosiasi pedagang, bahan pangan kedelai lokal punya rasa lebih enak.
"Kedelai lokal rasanya lebih enak, dan sebenarnya punya kandungan gizi lebih tinggi," jelasnya.
Bahan baku kedelai sendiri tercatat sebagai salah satu komoditas hasil pertanian yang potensial. Tercatat, pengrajin tahu/tempe di Kabupaten Malang jumlahnya ada 2.180 unit usaha.
Sementara, bahan kedelai yang diproduksi menjadi kecap sejumlah 3 unit usaha, dan diolah menjadi minuman sari kedelai sejumlah 2 unit usaha.
Dari persebarannya, bahan baku pangan kedelai yang dibutuhkan dalam sebulan rata-rata sekitar 1,7 ton lebih. Pasokan kebutuhan bahan baku kedelai ini tercatat untuk kedelai impor. (*)
Sumber: