Bangun Desa Digital, Pemerintah Segera Luncurkan Tiga Jenis Satelit

Bangun Desa Digital, Pemerintah Segera Luncurkan Tiga Jenis Satelit

AMEG- Komitmen pemerintah merealisasikan infrasrtuktur transformasi digital, terus berlangsung hingga terkoneksi di seluruh lapisan masyarakat di pelosok desa.

Melalui Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika) RI, pemerintah segera meluncurkan satelit baru bernama Satelit Satria I, II dan III, hingga 2024 mendatang.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan BPSDM Kementerian Kominfo, Dr. Eng. Hary Budiarto, M.Kom.IPM., menjelaskan, Satelit Satria untuk mengcover kebutuhan masyarakat tentang layanan infrasturktur program percepatan akselerasi dan transformasi koneksi digital melalui saluran internet atau frekuensi satelit sampai pelosok desa.

Hary Budiarto saat hadir di acara AWS Cast di Kampus Stikosa-AWS. (foto stikosa for ameg.id)

Pada acara AWS Cast, sebuah acara video podcast STIKOSA – AWS, Hary Budiarto, mengatakan, dengan beroperasinya Satelit Satria tidak ada lagi desa yang mengami kesulitan akses kebutuhan koneksi internet.

Satelit ini nantikan akan mengkoneksikan antar individu masyarakat dalam coverage area yang selama ini sulit dan yang terputus koneksi akses digital.

"Terutama masyarakat di daerah pegunungan yang sulit mendapatkan akses layanan digital,” ungkap Hary Budiarto pada podcast yang disiarkan live YouTube dan Instagram akun STIKOSA–AWS, dari Studio Podcast Kampus STIKOSA – AWS, Jum’at (25/2/2022).

Target pemerintah hingga tahun 2024 sudah terealisasi desa–desa digital, sebagai salah satu program utama BPSDM Kementerian Kominfo, yang mewujudkan slogan “Indonesia semakin terkoneksi, semakin digital, dan semakin maju”.

Dalam acara AWS Cast selama 1 jam, Hary Budiarto menyampaikan jika Kominfo menyiapkan program lain hingga tahun 2024. Di antaranya program pelatihan atau workshop Digital Talent Scholarship (DTS) sebagai akselearasi transformasi digital bagi bupati, walikota, gubernur maupun kepala pemerintahan daerah.

Pelatihan digital talent juga disiapkan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), kalangan professional, akademisi dan pendidikan sekolah, hingga untuk kelompok wirausaha mikro masyarakat.

Dikatakan, pada tahun 2021, pengembangan DTS mencapai 25.000 hingga 50.000 peserta pelatihan. Tahun 2022 ini ditargetkan 200 ribu peserta digital talent.

"Setiap tahun target pemerintah terus berkembang. Saya belum tahu, untuk tahun 2023 berapa yang akan pemerintah targetkan nantinya,” ujar pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur ini.

Dalam merealisasi DTS, Kementerian Kominfo Jawa Timur telah bekerjasama dengan STIKOSA–AWS sebagai instruktur pelatihan dan pendampingan digital talent di Indonesia Timur. Yang sedang berlangsung pelatihan pada pekerja migran Indonesia di Lombok Tengah, yang memanfaatkan sarana media digital marketing.

AWS Cast mengangkat tema Network Marketing Communication dan Talenta Digital Masa Depan, juga menghadirkan narasumber Achmad Mufid Wahyudi, Dipl. Adv., BA., CPBC., selaku F&B Expert Executive Vice President Indonesia Council for Small Business, ICSB.

Achmad Mufid memamparkan, dalam kompetisi industri 5.0 dan era digital ini, sebagian besar kemampuan yang dikerjakan manusia bertransformasi dengan kemampuan mesin-mesin digital.

Sumber: