Dramatis Evakuasi Ibu Hamil Terjebak Banjir di Pandanwangi

Dramatis Evakuasi Ibu Hamil Terjebak Banjir di Pandanwangi

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

AMEG - Proses evakuasi tujuh warga, satu diantaranya ibu hamil muda di Jalan Teluk Bayur 5 RT05/RW08, Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, yang terjebak banjir pada Senin (14/3), berlangsung dramatis. Tim evakuasi akhirnya berhasil menyelamatkan warga.

Sekitar pukul 19.52 WIB, perahu evakuasi turun menuju rumah Ridlo. Rumah itu sebagian terendam banjir. Kedalamannya mencapai 2-3 meter. Banjir terjadi setelah Kota Malang sore hingga petang diguyur hujan dengan intensitas tinggi.

Hujan itu membuat air sungai Bango meluap dan membanjiri Jalan Teluk Bayur 5. Di lokasi itu ada 2 rumah warga yang tergenang parah. Satu rumah  yang tidak bertingkat langsung tergenang hanya dalam beberapa menit. Suami istri dan anak yang tinggal di rumah itu berhasil menyelamatkan diri ke rumah tetangga yang lebih aman.

Diceritakan Rudi, warga setempat yang menjadi saksi kejadian langsung. "Ada dua rumah yang temboknya jebol. Tembok sisi utara, air masuk. Saya langsung selamatkan diri dan anak saya naik ke rumah," cerita Rudi.

Rumah korban hanya berjarak 20 meter dari bibir sungai. Rumah Rudi tidak terdampak karena berada di permukaan yang lebih tinggi. Saat korban lari menuju rumah, Rudi sempat mendengar.

Foto: istimewa

"Perkiraan itu mau Maghrib. Ada suara keras waktu jebol. Dekat rumah yang sana. Yang sini kasihan, teriak minta tolong. Ibu hamil muda, mbak Riska, sama anaknya Aska, umur 4 tahun," ungkap Rudi sembari menunjuk rumah korban.

Ia memastikan jika Riska sempat berteriak minta tolong jelang petang itu. Ia juga kawatir karena menduga  suami Riska sedang bekerja. Namun anggapanya keliru. Suami Riska sudah berada di rumah.
Tepat pukul 20.06 WIB, perahu evakuasi berhasil membawa Riska, anaknya dan sang suami. Nyaris ia dibawa ambulan namun kemudian dibawa menuju kediaman Rudi. Saat dievakuasi, warga mengucap rasa syukur.

Usai proses evakuasi, Imanuel dari PMI Kota Malang dan Slamet Hariyanto BPBD Kota Malang, menjelaskan proses evakuasi. "Ada tujuh jiwa yang kami evakuasi. Prosesnya 20 menit. Kita dahulukan ibu hamil, suami dan anaknya," ungkap Slamet.

Di rumah kedua, 4 warga turut dievakuasi. Kondisinya sehat. Baru turun dari perahu, tim segera memberikan handuk.

Sementara itu, warga menyebut jika luapan air masuk lokasi itu bukan pertama kalinya. "Sudah tiga kali ini terjadi. Ini yang paling parah," ungkap Abd Rokim, warga setempat kepada wartawan.

Foto: istimewa

"Kalau warga asli sini pasti tidak mau beli lahan di situ. Sebab, disitu itu tempat jalannya air. Itu dalamnya bisa 2 meteran. Yang menempati itu pendatang," sebut warga lainnya.

Di lain lokasi, luapan air juga membanjiri sudut Perumahan Sulfat Rivera Residence, Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Air sungai meluap hingga menembus saluran got perumahan.

Dampaknya, Mobilio th 2017 N 1272 GS yang parkir depan rumah, terbawa arus banjir. Daniel sang pemilik mengaku pasrah. Lokasi tempat tinggalnya memang berada di sisi paling rendah dan berbatasan dengan sungai.

Luapan air di lokasi itu kata sekuriti setempat bisa mencapai 2 meteran. Pukul 18.00 WIB, air masih mengalir deras. "Dua kali ini. Di sana ada 2 warga. Kelaurganya tidak apa. Jalan ini sampingnya sungai," ungkap seorang sekuriti perumahan.

Sumber: