Follow the Money ke Tas Atta Halilintar

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Ini kemajuan bidang penyidikan yang luar biasa. Semestinya didukung seluruh masyarakat. Kinerja Polri berkembang positif.
Meninggalkan masa lalu, penyidikan dan pengadilan terhadap koruptor. Yang sangat longgar. Misalnya, terhadap terpidana Jaksa Pinangki Sirna Malasari.
Mundur lagi. Penyidikan dan pengadilan terhadap terpidana Setya Novanto. Dengan nilai kerugian negara USD7,4 juta (sekitar Rp91,6 miliar).
Di kasus-kasus korupsi itu tidak ada 'follow the money', segencar kasus Indra Kenz dan Doni Salmanan. Mengapa?
Jangan sampai muncul analogi: "Membunuh nyamuk dengan tembakan pistol. Mencolek bokong gajah dengan sebatang gala." Jangan sampai. (*)
Sumber: