NU-Muhammadiyah Beda Awal Puasa
AMEG – Muhammadiyah akan memulai puasa pada Sabtu (2/4/2022) dan organisasi keagamaan Islam Nahdlatul Ulama (NU) akan memulai puasa pada Minggu (3/4/ 2022).
Pengurus Wilayah NU Jatim dalam surat edarannya memastikan bahwa awal puasa pada Ahad (3/4/2022). Dalam rukyatul hilal dari 29 lokasi, Jumat (1/3/2022), hilal tidak berhasil dirukyat.
Belum terlihatnya hilal, maka bulan Syaban digenapkan 30 hari. "Hal tersebut dapat dijadikan pertimbangan PB NU bahwa 1 Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada Ahad (3/4/2022)," kata Ketua PW NU Jatim, KH Marzuki Mustamar dalam surat edaran yang diterima ameg.id, Jumat (1/4/2022) petang.
Perbedaan awal puasa ini, menurut pengasuh Pondok Pesantren Annuriyah Kaliwining Jember Jawa Timur, KH RM Khotib Asmuni, karena kriteria yang dipakai NU dan Muhammadiyah berbeda.
Meski awal puasanya beda, tapi Hari Raya diperkirakan sama. "IInsyaallah Hari Rayanya bareng,” kata KH RM Khotib Asmuni, yang juga ahli ilmu falak, Jumat (1/4/2022) siang ini.
Kiai Khotib Asmuni, menjelaskan awal Ramadan pada hari Sabtu 2 April 2022, karena berpedoman pada wujudul hilal. "Posisi hilal sudah di atas ufuk,” kata Kiai Khotib Asmuni dari Bengkel Falak Jember dan THR Lajnah Falakiyah PBNU.
Hilal adalah bulan sabit pertama atau muda yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi pada arah dekat matahari terbenam yang menjadi acuan permulaan bulan dalam kalender Islam.
NU selain berpedoman pada Hisab (Imkan rukyah), juga melakukan observasi langsung di lapangan. Yaitu melakukan rukyatul hilal dengan menggunakan telanjang dan peralatan modern teleskop.
Kiai Khotib Asmuni sendiri melakukan rukyatul hilal itu di Pusat Observasi Bulan (POB) Sunan Kaliwining Jember
“Madzhab wujudl hilal akan langsung bisa memastikan bahwa masuknya Ramadan adalah Sabtu 2 April 2022 karena ketika ijtimak 1 April 2022, posisi hilal sudah di atas ufuk dengan ketinggian bervariasi 1, 75 – 2.4 di atas wilayah Indonesia,” jelas Kiai Khotib Asmuni yang tiap tahun selalu mengkordinir Rukyat Hilal awal Ramadan dan awal Syawal di POB Sunan Kaliwining Jember.
Sedang madzhab Rukyat ada dua macam. “Kriteria lama 2 n- 6 – 4. Dengan kriteria itu maka hilal awal bulan Ramadan tahun ini mumkin dirukyat,” jelasnya.
Kemudian ada kriteria kedua atau baru, yatiu posisi 3 – 6,4. “Dengan kriteria ini maka hilal awal Ramadan tahun ini tidak Imkan Rukyat alias tak bisa dilihat. Maka Sya’ban digenapkan 30 hari. Jadi memulai Ramadan pada Ahad 3 April 2022,” tegas alumnus Pesantren Tebuireng Jombang itu. (*)
Sumber: