Boy Rafli Ajak Generasi Muda Jaga Semangat Kebangsaan
AMEG - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) , Komjen Pol Boy Rafli Amar berharap generasi muda dijaga dan dipelihara semangat kebangsaannya. Sehingga ketika jadi pemimpin, mereka tidak disorientasi.
Harapan itu disampaikan Boy Rafli Amar pada silaturahmi dan dialog kebangsaan di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Kamis (14/7/2022).
Perwira bintang tiga ini mengatakan, saat ini usia produktif lebih dominan. Diprediksi tahun 2045 penduduk Indonesia lebih dari 300 juta orang. Sebab itu, generasi muda harus dijaga dan dipelihara semangat kebangsaannya.
"Jika tidak ditanamkan sejak dini, dikhawatirkan jadi generasi yang tidak memahami bangsa sendiri," katanya.
Disebutkan, ideologi terorisme tidak linier dengan ideologi Pancasila. Nilai-nilainya membahayakan, sebab mereka anti ideologi negara, mereka intoleran dan bersifat menghalalkan segala cara juga menyalahgunakan agama.
Dalam ideologi terorisme, kata Boy mereka seolah-olah berjuang di jalan agama. Namun kenyataannya menyalahgunakan agama. Sebab kekerasan yang ditawarkan dan diajarkan tidak sejalan dengan nilai-nilai agama. Sehingga mereka adalah pihak yang membajak agama.
"Masyarakat bisa saja dipengaruhi. Dalam hal seperti ini bisa jadi aktor intelektualnya adalah mereka yang terpelajar, " ungkap Boy Rafli.
Ia memberi contoh peristiwa November 2005 di Kota Batu, Jawa Timur dimana seorang doktor sekaligus dokter bernama Azhari yang tingkat pendidikannya tinggi tapi memiliki ideologi terorisme.
Karena itu, kata Boy, apabila ada anak Indonesia yang kurang memiliki pemahaman yang baik maka ketika dipengaruhi dan diajak untuk mengikuti ideologi mereka akan mau saja.
"Kebanyakan teroris itu tokoh terpelajar yang memanfaatkan kelompok belum terpelajar. Mereka menjual narasi dengan berdakwah serta bertauziah. Kemudian ketika seseorang sudah merasa tertarik keluarlah kekerasannya," ungkap Boy.
Dialog kebangsaan dihadiri Forkopimda Kota Batu, petinggi umat beragama di Kota Batu. Mulai dari kiai, pendeta, pastur, Ketua MUI, Ketua PCNU, Ketua Banser, Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) dan sejumlah petinggi agama lainnya.
Dalam dialog kebangsaan itu, terdapat tiga narasumber, di antaranya Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar, Habib Salim bin Djindan dan Bambang Noorsena. (*)
Sumber: