Mayat Kalideres Dipegang, Gembur Kinyis-kinyis
Mayat sekeluarga di Kalideres, kian misterius. Pada 13 Mei 2022 salah satunya sudah meninggal, dibiarkan dalam rumah. Petugas koperasi masuk kamar dalam gelap, pegang tubuh korban, gembur. Setelah disenter..
***
SONTAK, petugas pria itu belingsatan kabur. Sebab, tubuh Margaretha sudah jadi jenazah. Ini disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum, Polda Metro Jaya. Kombes Hengki Haryadi kepada pers, begini:
Jumat 13 Mei 2022 malam, tiga petugas koperasi simpan pinjam mendatangi rumah di Kalideres, untuk konfirmasi kepemilikan sertifikat rumah, yang hendak digadaikan. Disambut Budyanto (69), adik tuan rumah Rudyanto (71).
Petugas disuruh masuk. Para petugas pun masuk. Di dalam ada Dian (40) anak Rudyanto-Margaretha. Rumah kondisi gelap, karena listrik diputus, belum bayar.
Karena sertifikat atas nama Margaretha (68) salah satu petugas minta bertemu langsung Margaretha. Buat konfirmasi. Lalu, Budyanto dan Dian menyilakan petugas masuk kamar Margaretha.
Dian mengatakan ke petugas: "Jangan disenter, ya Bang. Karena ibu saya peka terhadap sinar."
Petugas manggut-manggut, masuk kamar. Dalam gelap dan bau busuk, petugas maksa masuk. Kamar remang-remang pantulan lilin di luar. Ada orang tidur di tempat tidur. Terlentang. Didekati petugas. Dipegang-pegang, dibangunkan:
"Bu… maaf… apakah benar, ini sertifikat rumah Ibu?"
Tak ada reaksi. Diulangi, tetap saja. Petugas curiga, karena tubuh Margaretha terasa gembur, lembek kinyis-kinyis. Penasaran, ia nekat menyalakan senter HP. Byaaar…
Langsung, petugas teriak takbir: "….. Allahu Akbaaaar… ini mayat."
Wus… Petugas lari. Ke ruamg tamu. Menuju dua temannya yang menunggu. Teriakan itu mengagetkan dua petugas yang menunggu. Kaget, heran, takut, kepo. Mereka ikutan lari juga. Keluar rumah.
Eh, Budyanto mengejar mereka, ngintil keluar rumah, sambil memanggil:
"Bang… tolong, sini… Saya mau bicara."
Para petugas berhenti di pintu pagar halaman. Mereka menoleh ke Rudyanto. Yang bicara, pelan:
Sumber: