Cara Gibran Tanggapi Beking Tambang, Ngeri…

Cara Gibran Tanggapi Beking Tambang, Ngeri…

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Penambangan ilegal dilakukan demi keuntungan individu pelaku, kelompok tertentu, atau perusahaan, melalui eksploitasi dan pencurian sumber daya alam.

Pencurinya (bersama kelompok) tidak peduli pada kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan. Pencurinya pasti sekelompok orang, karena mereka mnghimpun kekuatan pasukan melawan aparatur negara yang tidak korup.

Inti buku itu, sebagai kejahatan serius, penambangan ilegal dimusuhi Interpol. Seluruh warga dunia memusuhi penambang ilegal dan kelompok mereka.

Menarik di topik tambang pasir ilegal Klaten, justru dibuka oleh warganet. Yang selama ini dianggap hanya melontarkan ujaran kebencian. Artinya, warganet tidak seluruhnya jelek. Ada juga yang perhatian, mengawasi kejahatan serius (versi Interpol) ini.

Maka, buat beking tambang ilegal, kini diawasi warganet jaman now. Tersebar di mana-mana. Kini bukan jaman beking lagi. (*)

Sumber: