Penyelidikan 4 Mayat di Kalideres Unik dan Rumit

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Polisi menyatakan, hasil akhir akan diumumkan Jumat, 9 Desember 2022. Berarti, tepat sebulan sejak ditemukannya mayat.
Mengapa begitu lama? Kata polisi, laporan akhir masih disusun. Laporan itu hasil kesimpulan rangkuman penyelidikan polisi dan pendapat pakar. Jika tidak ada unsur tindak pidana, polisi akan meninggalkan kasus ini. Artinya, tidak akan diselidiki lagi.
Kasus ini pertama di Indonesia. Unik. Hebatnya, polisi terus menyelidiki kasus unik ini. Mengantisipasi, kalau-kalau itu tindak pidana. Walau pun tanda-tanda pada mayat tidak mengarah ke kejahatan.
Berbagai pakar komentar. Berganti-ganti pakar pendapatnya dimuat media massa. Tapi tidak menuntaskan penyelidikan. Malah bikin riuh. Apalagi awam, ramai berspekulasi di sosmed.
Kriminolog dari Universitas Indonesia, Joasis Simon, mengatakan, polisi perlu segera mengungkap kasus ini secara transparan, sebab spekulasi liar yang bermunculan itu dianggap "tidak adil" bagi korban dan keluarganya.
Artinya, kerabat korban dirugikan dengan spekulasi liar yang bertebaran di medsos.
Pengamat media massa dari Universitas Gadjah Mada, Wisnu Prasetya, berpendapat, spekulasi liar tidak mungkin dihentikan. Meluas, sampai dibandingkan dengan kematian ritual Burari di India.
Ketua Harian Kompolnas, Irjen (Purn) Benny Mamoto ikut mengatakan, penemuan buku berisi ajaran sejumlah agama di rumah keluarga tersebut, perlu penyelidikan polisi.
Benny Mamoto: "Melihat adanya hal-hal yang tidak biasa, seperti korban menutup diri dari keluarga, menggunakan alas kaki ditutup plastik, tidak mau ada listrik dan tidak ada makanan di TKP, maka temuan buku-buku menjadi penting untuk didalami."
Aneka pendapat itu sepertinya membuat polisi ragu melepaskan kasus yang kelihatannya tidak terkait kriminal ini. Enggan menghentikan penyelidikan.
Sehingga polisi terus-menerus mendalami, mengupas. Ibarat mengupas bawang merah, yang selalu ada kulitnya. Sampai habis/
Sebaliknya, masyarakat terus menunggu hasil penyelidikan polisi. Penasaran. Sekadar tahu. Semacam tontonan di waktu luang. (*)
Sumber: