Durian Tarmidji

Durian Tarmidji

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Amat Kasela
Tidak harus panjang, yang penting bisa bikin menggelinjang. Tak harus besar, yang penting bikin nyaman. Itu!

Leong putu
Baik Pak Jo, kalau ketemu mbah Kliwon akan saya sampaikan. Namun saya ke gunung kawi bukan agar saya cepat kaya. Hanya agar saya bisa minum kopi yang bukan kopi sachetan. Di rumah, saya kadung sudah terlanjur sedia kopi sachetan sepuluh renteng (@ 10 sachet). Karna ingin ngopi yang sehat, saya akhirnya ngopi di warkop saja. Kopi espresso. Laaahdalaaah ancen sehat tenan, penjualnya cantik semlohe, ramah dan manja. Baru dua hari ngopi di sana, nasib lacur menimpa. Istri lewat untuk beli sayur. Tanpa banyak kata, hanya tatapan saja, saya langsung pulang. Gak berani ngopi di situ lagi. Kalau di gunung kawi sering ada wayang dan tahlilan pasti ada kopi tubruknya. Yang graaatis... wkwkwk.. Walaupun rumah saya jauh dari sana (dekat Surabaya) gpp lah. Naik mobil Inova gak masalah. Yang penting tidak kere lagi. #riya' tipis tipis.

Mirza Mirwan
..... itu berada mempercayakan kepada Majid untuk menjadi penjaga makam itu. Majid dibuatkan rumah di dekat makam dan juga lahan untuk bertani. Kian hari kian banyak yang datang ke makam itu. Dan memasukkan uang ke "kotak amal". Dari uang dari kotak itu Majid bisa memperbaiki rumahnya, membeli sawah dan sapi. Ia kemudian juga punya isteri, Rahimah. Karena tak punya anak, Majid tambah isteri lagi, Aminah. Juga tak punya anak. Aduuuh, meskipun hanya garis-besarnya saja, capek untuk menuliskannya di kolom dengan batasan karakter ini. Tapi pesan dari novel Lal Shalu (Tree Withouth Roots) jelas: kemiskinan bisa membuat orang yang semula taat beribadah menjadi penjual ayat demi kekayaan. Ia sadar itu salah. Tetapi kesadarannya tidak lantas membuatnya kembali ke jalan yang benar.

Jokosp Sp
Saya tadi terus baca ketika kemudian ..... juga punya istri, Rahimah. Karena tidak punya anak, Majid tambah isteri lagi, Aminah. Juga tidak punya anak. Stop ceritanya. Coba dilanjudkan, ketika dengan istri keduanyapun tidak punya anak, maka Majid kawin lagi dengan Syoimah. Juga tidak punya anak. Masih belum putus asa Majid kawin lagi dengan Saripah, tetap masih belum bisa punya anak. Majid akhirnya kembali ke istri tertua, karena umur sudah 76 tahun, dan raga sudah tidak bisa berdusta. TITIK.

Mirza Mirwan
Membaca CHD hari ini tiba-tiba saya teringat novel Syed Waliullah, novelis Bangladesh yang kemudian beristrikan Anne-Marie Thibaud dan tinggal di Paris, lalu meninggal di sana tahun 1971 dalam usia 49. Judulnya "Lal Shalu" dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris menjadi "Tree Without Roots". Novel itu juga tentang makam di Mahabbatpur -- dalam Lal Shalu disebut Mahabbatnagar -- yang kemudian ramai dikunjungi peziarah. Alkisah, di Bukit Garo ada seorang lelaki bernama Majid. Miskin. Seperti juga rerata warga Bukit Garo. Tetapi warga Bukit Garo sangat taat beribadah dalam kemiskinan mereka. Akan halnya Majid, ia capek hidup miskin. Suatu malam ia mimpi ada sebuah makam tua tak terawat di luar Desa Mahabbatpur, desa di bawah bukit yang terkenal subur makmur. Dalam mimpi ia seperti disuruh ke desa itu. Berbekal sepotong kurta (pakaian tradisional), 2 potong lungi (sarung), 2 potong handuk kecil dan tipis, serta sebuah al-Quran kecil, Majid datang ke Mahabbatpur, yang penduduknya tak peduli dengan ibadah. Dengan bahasa yang meyakinkan ia bertanya kepada penduduk, mengapa mereka tidak taat beribadah sebagaimana ulama cikal-bakal Mahabbatpur, bahkan juga menelantarkan makamnya? Memangnya tidak takut bila kena bala gegara kelalaian mereka itu? Serta-merta penduduk ingat bahwa ada makam tua tak terawat di luar desa. "Itulah makam pendiri desa kalian," kata Majid. Singkat cerita, penduduk segera membangun makam itu. Khalik, pemilik tanah di mana makam ....

Jokosp Sp
Setelah ke Gunung Kawi berdo'a dengan sangat khusuk, akhirnya fokus usahanya jadi lebih besar, lebih kerja keras, kecerdasannya langsung mengalir, ide - idenya muncul tiba - tiba. Hasil akhir usahanya jadi membesar. Pemilihan berdo'a ( bersemedi ) dan meminta ke Sang Khalik di Gunung Kawi tidak ada yang salah, karena pada akhirnya telah menemukan tempat yag khususk dan diyakini. 

EVMF
Mazmur 18:3 Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!

Arala Ziko
waktu angka ciamsi keluar 29, untuk melanjutkan membaca lagi sy sudah was was, wah kalau sampai keluar angka 69, bakalan nanti ada yg komentar kok saru banget, tulisan bandel. wkwk

Muin TV
Kalau saya, pas ziarah di Gunung Kawi dapat angka 19, turun dari Gunung Kawi, langsung pasang togel. Siapa tahu keluar angka 19. Dan jadi kaya raya. wkwkwkwk....... 

Fiona Handoko
bpk dahlan. saya sempat berpikir, apa bpk ke gunung kawi utk tanya masa depan jurnalistik di wakanda? 

Dodik Wiratmojo
Inget gunung kawi inget cerita2 pesugihan, bisa kaya raya tapi anaknya jd idiot plonga plongo dititipin di rsj, tanpa sepengetahuan anggota keluarga dijadiin tumbal , ada candi dr manusia jk ada yg bs melihat, itu hanya konon sih.. Yuukk ngopi... 

Juve Zhang
Kisah nyata kerabat yg datang ke G.Kawi .sukses cuma "efek sampingnya" bukan kaleng kaleng, " minta" imbalannya wow.sudah terlanjur dan sadar setelah kejadian. Tidak rekomendasi buat yg gak kuat mental atas "permintaan" yang di kabulkan permohonan nya. Lebih baik main togel atau main di bursa saham saja. Gak ada yg " minta" . Di bursa semua apes apesnya beli saham goto paling depresi ber bulan bulan.wkwkwkw

Pryadi Satriana
Dahlan Iskan punya hak menulis apa saja di blog beliau. Saya juga punya hak untuk mengingatkan pembaca bahwa keyakinan yg mendasari praktik ciamsi adalah "meminta petunjuk ilahi", dan itu sudah menduakan Tuhan, karena meminta petunjuk kepada alat2 peramalan yg dibuat oleh manusia ciptaan Tuhan. Dahlan sudah bilang ia ndhak percaya, tapi toh melakukan juga dan mengaku bahwa isi ramalannya "aneh, sesuai prinsip hidup saya." Di Perjanjian Lama, orang yg membawa kepada kemusyrikan harus dibunuh, tapi di Perjanjian Baru yg mengajarkan Hukum Kasih orang semacam itu dinasehati & didoakan agar sadar & bertobat. Hak saya - lebih tepatnya 'kewajiban' saya - untuk menyampaikan ini, hak Anda untuk setuju atau pun tidak. Terima kasih. Salam. Rahayu.

Johan
Di komplek kami pernah ada seorang bapak yang "usil". Melihat orang masih berkegiatan di jam sembahyang, akan ditegurnya. Melihat ada ibu-ibu berbaju seksi atau tidak berhijab, akan ditegurnya. Suatu hari ada seorang ibu yang tidak terima dapat teguran. Terus mengadu ke suaminya. Sang suami mendatangi bapak itu. Si bapak berkilah bahwa sudah kewajiban untuk saling mengingatkan sebagai sesama umat. Sang suami tidak mau tahu. Bapak itu digamparnya. Saya yang kebetulan sedang menyiram tanaman di teras, melihat kejadian itu. Sebenarnya mau saya biarkan saja. Tapi karena timbul rasa tanggung jawab supaya situasi komplek yang kondusif, terpaksa saya harus turun tangan melerainya. Tidak terlalu lama setelah kejadian itu, si bapak terkena serangan jantung. Kembali ke Tuhannya yang memberi dia banyak kewajiban. Ucapan dukacita mengalir, yang mungkin dibaliknya terucap pujian syukur. Karena sosok yang "meresahkan" itu sudah pergi. Saya tidak ingin mengatakan sikap siapa yang benar atau salah. Tapi keinginan rata-rata orang, tidak mau urusan pribadinya dicampuri oleh orang lain, termasuk soal iman. Playing god itu tidak baik untuk kehidupan normal di masyarakat.

ALI FAUZI
Semua memang ada caranya. Ibaratnya, kita menarik benang yang terkubur dalam gunungan tepung tanpa meruntuhkan gunungan tepung itu. Itu sebabnya, Islam menasihati: Berdakwalah dengan cerdas dan bijaksana. 

Sumber: