Heboh 300 T

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Akhirnya didapatkan tambahan penghasilan negara. Dari sektor pajak sebesar Rp 7,8 triliun dan dari sektor bea cukai Rp 1,1 triliun.
Dari penjelasan tersebut terasa ada ketulusan di lingkungan bea cukai dan pajak untuk menelusuri angka-angka dari PPATK. Tidak ada kesan Kemenkeu dalam posisi sewot akibat jadi sasaran gebukan.
Apakah Kemenkeu merasa jadi korban PPATK dan Menko Polhukam? Yang melontarkan begitu saja angka Rp 349 triliun itu?
Diam-diam bisa saja perasaan seperti itu ada. Tapi secara komunikasi massa tidak terasa ada. Sama sekali. Mungkin karena Kemenkeu sadar bahwa angin lagi tidak berpihak padanya. Kasus anak pejabat Ditjen Pajak yang menyiksa anak pengurus Ansor itu telah merembet ke mana-mana: Rubicon, transaksi keuangan, Moge sampai pun ke pungutan pajak.
Maka munculnya transaksi mencurigakan Rp 349 triliun langsung dianggap bagian dari kebobrokan di Kemenkeu. Begitu sulit heboh Rp 349 triliun ini dikendalikan. Akhirnya Sri Mulyani menemukan cara mengakhirinya.
Mungkin Sri Mulyani masih perlu membangun tiga patung peringatan di Ditjen Pajak: patung Gayus, patung Angin Prayitno, dan patung Rafael Alun. Begitu fenomenal tiga nama itu: bisa jadi tsunami yang menghancurkan reputasi Kemenkeu.
Kasus terungkap oleh Kabareskrim saat itu, Susno Duadji. Susno sendiri ditangkap dua kali oleh anak buahnya sendiri. Lalu pilih mengundurkan diri dari jabatannya. Sejak itu Susno pulang kampung ke Pagar Alam, Sumsel. Ia bertani dan berkebun di sana. Belakangan rajin memberikan komentar di YouTube soal apa saja yang terkait polisi. Terakhir soal Teddy Minahasa yang tersangkut perdagangan narkotika. Ia heran bagaimana jenderal seperti TM bisa tiga kali jadi kapolda. Kini Susno masuk PKB. Ia akan jadi calon anggota DPR PKB dari dapil Sumsel.
Kasus Angin Prayitno terbongkar justru karena mistik. Istri Angin minta seseorang menebarkan garam keliling rumah tukang las. Si tukang las dikenal sangat baik oleh keluarga Angin. Dipercaya. Termasuk dipercaya memegang aset Angin. Kelihatannya si tukang las mulai menjauh. Keluarga Angin khawatir ia menghilang berikut aset yang diatasnamakan dirinya. Agar tukang las itu kembali dekat dengan keluarga Angin, diupayakanlah lewat cara spiritualnya. "Ini garam dari Pak Kiai" ujar Ny Angin saat menyerahkan garam itu.
Ketika garam itu ditebarkan, si penebar ditangkap petugas kampung. Lalu mengakulah apa yang harus diakui. Terbongkarlah Angin melakukan korupsi besar-besaran di Ditjen Pajak.
Kasus Rafael Alun pun terbongkar secara tidak langsung. Kalau saja anak Rafael baik-baik saja, pastilah tidak ada yang tahu semua itu.
Maka tiga patung pejabat pajak tersebut memang layak dibangun. Saya ingat seorang dokter ahli yang menyimpan liver pasien di dalam toples besar. Toples itu ia taruh di meja kerjanya. Itulah liver yang gagal ia transplantasikan kali pertama dalam karirnya. Sejak itu ia selalu berhasil mengganti liver yang terkena kanker stadium 4. Ribuan keberhasilan ia hasilkan setelah satu kegagalan itu. Termasuk penggantian liver saya itu. (*)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan
Edisi 23 Maret 2023: Bencana Khudairy
Riyono, SKP
@AZ, Biasa begitu kelakuan Pak Pry. Beberapa kali bilang mau cuti komen.Mau nulis buku dll. Eh ,tetep gatel komen disini. Akui saja lah ,Pak ,Kalau Si Pipi Tembem ,Tjengengesan itu ,tulisannya seperti candu. Dan juga komen komennnya, candu dalam bentuk lain. Terlalu indah untuk tidak dikomen.
Komentator Spesialis
Sumber: