Tutup Emosi

Tutup Emosi

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Jimmy Marta

Kata pak ustad semalam, harimau mu itu tdk lagi ada di mulut tp sudan berpindah ke jari… Salam damai

Leong Putu

Maaf kawan²…. Pertahanan saya akhirnya jebol juga. … "Perusuh" mestinya Gak boleh kepancing… Sorry…

Komentator Spesialis

Setelah ganjang ganjing Credit Suisse, giliran Deutsche Bank yang jadi sorotan. Jum'at lalu, bank terbesar di Jerman ini sahamnya jeblok 15% dalam sehari. Biaya asuransi penjaminan kebangkrutan melonjak. Diberitakan hanya soal waktu, bank yang menjadi sorotan sejak lama ini, membutuhkan bantuan keuangan. Kalau sampai Deutsche Bank kolaps, kemungkinan memberikan imbas buruk ke bank bank Eurozone seperti BNP, SG, UniCredit dll. Bagaimana dengan Credit Suisse. Sementara mereda setelah diambil alih UBS. Tetapi, keputusan regulator keuangan Swiss untuk menghapus AT1 bond sebesar US$ 17.5 milyar, memberikan dampak susulan. Pasalnya, banyak lembaga keuangan Asia seperti di Jepang dan Hongkong yang membeli bond ini.

Liáng - βιολί ζήτα

Selamat pagi Pak Pry, Sudahlah… sebaiknya tidak diperpanjang, tidak akan ada manfaatnya. Kalau saya perhatikan kronologisnya, dugaan saya, Pak Pry mulai "tersinggung" dengan tulisan saya mengenai HPD Syndrome (Histrionic Personality Disorder). Padahal saya sudah sering menulis comments di CHDI ini mengenai hal-hal psikologis yang menyangkut pengguna media sosial. Tujuannya tentu saja agar kita mengerti bahwa ada dampak buruk yang seringkali tidak kita sadari, dengan harapan agar kita tidak terpengaruh dan tidak menjadi bagian dari dampak buruk perilaku pengguna media sosial tersebut. Comment saya mengenai HPD Syndrome (Histrionic Personality Disorder) tersebut sepertinya bergulir terus mencari celah yang bisa dimanfaatkan masing-masing untuk saling menjatuhkan - saling menyalahkan - dan saling menghina.

Otong Sutisna

Segala sesuatu harus di tempatkan pada tempatnya, jangan mengukur baju sendiri dengan baju orang lain, pasti semuanya tidak pas … setiap orang punya pemikiran dan pengertian sendiri - sendiri pada setiap kasus atau tema, setiap orang punya tujuan yang berbeda - beda hadir di CHD dan semua permasalahan…. kalau semua harus sama hidup ini tidak akan indah, justru karena berbeda hidup ini bisa bahagia, contohnya saya berbeda kelamin dengan istri sehingga ketika bertemu ada perasaan deg…degan… Bisa dibayangkan kalau yang ada di dunia sama kelaminnya, mungkin tcap kadal tidak akan laku. Salam …

Pryadi Satriana

Masukan buat Admin & rekan komentator. 1. Batasi komentar. Beri 'space' secukupnya. Orang tidak lagi bisa kirim 'komentar kosong panjang' atau 'komentar kosong pendek berulang-ulang' atau 'komentar sampah' berulang-ulang krn kolom komentar ini adalah 'ruang publik', bukan milik pribadi atau kelompok yg suka 'tjengengesan' dg 'komentar sampah' yg sama sekali ndhak ada gunanya bagi publik! 2. Rekan komentator perlu paham bahwa kolom komentar ini 'ruang publik', bukan 'grup WA' - apalagi grup WA 'Tjengengesan'! Karena ini 'ruang publik', hindari bahasa yg 'sexist' - 'mengeksploitasi' gender (sex) tertentu, itu sudah masuk kategori 'bullying', kekerasan verbal terhadap perempuan! Ingat, Anda semua dilahirkan seorang perempuan, dari "per-empu-an", yang harus dihormati. Ini juga perlu disadari oleh Pak Dahlan Iskan. Sudah puluhan tahun Anda "mengeksploitasi" perempuan - baik disadari atau pun tidak! Sudah waktunya berhenti! Saya sekadar 'berusaha mengingatkan', maaf jika ada yg merasa kurang berkenan dg yg saya sampaikan, baik 'isi' atau pun 'cara' saya menyampaikannya. Salam. Rahayu.

Fiona Handoko

saat wawancara tv, presiden prancis, macron baru sadar kalau pakai jam tangan mewah. maka diam2, di bawah meja. ia melepasnya. konon harga jam itu eur 80.000. ternyata di prancis, mengumbar kemewahan bagi pejabat publik adalah tidak patut. walaupun prancis negara kaya. bandingkan dengan bu lurah negara astina. yang kerap mengucapkan jargon "jangan pamer kemewahan". yang anak buahnya kerap memeras dengan beringas. yang putranya si anak buah dibekali mobil rubicon untuk modal latihan tinju. opo tumon si bu lurah ketemon dijemput dengan minibus alphard dan angkot hi ace di apron bandara. bagasi dan (mungkin) oleh2 nya sedayak pinak.

Muhammad Sk

Sumber: