Klien Dukun, Orang Kaya Merasa Miskin

Klien Dukun, Orang Kaya Merasa Miskin

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Dikaitkan dengan klien dukun Wowon dan dukun Slamet, cocok dengan pendapat Carson. Bahwa para klien itu miskin dalam pikiran. Akibatnya bisa menjadi miskin beneran. Bahkan dibunuh dukun.

Pendapat Carson dan teori Mazelis bisa jadi renungan para calon korban dukun pengganda uang. Sebab, setelah dukun Wowon dan Slamet sudah dipenjara sekalipun, tetap bakal muncul dukun serupa. Karena ‘pasarnya’ ada. Yaitu orang yang merasa miskin.

Sebaliknya, dukun Slamet, seperti dituturkan isterinya, Seneh (49) kepada pers, Rabu (5/4) bahwa Slamet sudah setahun terakhir tidak pernah pulang. “Ia sudah tinggal dengan perempuan lain,” ujar Seneh.

Jadi, Slamet diduga menipu lalu membunuh 12 kliennya, mengambil uang mereka secara tidak sah, untuk membiayai hidup bersama selingkuhan.

Ironis. Para klien adalah orang tidak miskin yang merasa miskin. Dukun Slamet sebaliknya. Orang miskin yang merasa kaya, sehingga bisa kawin lagi. (*)

Editor: Sugeng Irawan

Sumber: