Babak Penyisihan

Babak Penyisihan

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Anda adalah kata ganti atau pronomina orang kedua. Sama seperti kamu, ente, elu, sampeyan, engkau, dll. Dalam sebuah tuturan, menurut Brown dan Gilman -yang meneliti pengguna bahasa Eropa sana- pemilihan kata ganti orang kedua dipengaruhi faktor kekuasaan dan solidaritas. Kekuasaan dan solidaritas di antara penutur dan mitra tutur tersebut memunculkan dua bentuk kata ganti orang kedua "Vos" (selanjutnya disingkat V) untuk mitra tutur yang kedudukannya lebih tinggi dari penutur dan "Tu" (selanjutnya disingkat T) untuk mitra tutur yang kedudukannya dianggap lebih rendah dari penutur. Dalam penerapan, kaitannya dengan kekuasaan "simpelnya" seperti ini: 1) ketika penutur dan mitra tutur sama-sama berkuasa akan menggunakan V; 2) ketika penutur dan mitra tutur sama tidak berkuasa akan menggunakan T; 3) ketika penutur lebih berkuasa daripada mitra tutur akan, dia akan menggunakan T lalu dibalas dengan V; sebaliknya 4) ketika penutur tidak lebih berkuasa daripada mitra tuturnya akan menggunakan V dan dibalas dengan T. Kemudian dikaitkan dengan solidaritas. Jika penutur dan mitra tutur sama berkuasa dan mempunyai hubungan solidaritas, mereka cenderung menggunakan T. Apabila sama berkuasa antara penutur dan mitra tutur tetapi tidak ada hubungan solidaritas, mereka akan menggunakan V sebagai sapaan.

Amat K.

Masuk ke persoalan "Anda". Lazim digunakan sekarang, "Anda" (V) sebagai bentuk penghormatan kepada mitra tutur, dianggap lebih berkuasa ataupun lebih tua yang layak dihormati. Namun 5-u, mengapa harus dituliskan dengan "A kapital" di awal kata? Apa bedanya dengan "anda"? Toh sama lafalnya. "anda" atau "Anda" sudah melambangkan V untuk mitra tutur, bukan "kamu". "anda" saja sudah cukup, mengapa harus "Anda"? Ada yang membedakan kata ganti orang kedua yang formal dan informal. "Anda" adalah bentuk formal, penghormatan khusus untuk orang-orang yang dihormati. Sejarahnya dahulu, "Anda" ini berasal dari kata "andika" -sapaan hormat orang kedua; Tuanku-. Makanya "Anda" dituliskan dengan A kapital. Di antara banyak kata ganti orang kedua tadi mengapa cuma "Anda" yang mendapat keistimewaan dengan huruf kapital? Lagipula, berbahasa tidak lepas dari "rasa" dan budaya. Dengan alasan keformalan dan penghormatan, belum tentu "Anda" cocok digunakan dalam semua situasi kondisi tuturan. Untuk menghormati saudara tua juga ayah-ibu, menurut saya "Anda" kurang tepat digunakan. Cuma "Anda" yang berhuruf kapital, terkesan semena-mena.

Gianto Kwee

Konon kata "Anda" Terinspirasi dari nama semenanjung "Andalusia" Anda - Kamu (Halus) Lu - Kamu (Umum) Sia - Kamu (Sunda kasar) Hanya "Otak-atik Gathuk"

AnalisAsalAsalan

Mas @Amat K Tentang kata ganti 'Anda' dan sejenisnya.

  1. Kalau 'engkau' diawali huruf besar, bagaimana membedakan 'Engkau' untuk berdoa dan bukan? Maka, sudah tepat ada 'engkau' dan 'Engkau' di tengah kalimat.
  2. Di KBBI kata 'Anda' tidak seperti yang sampean tulis. Ini di KBBI: An.da1 ⇢ Tesaurus pron sapaan untuk orang yang diajak berbicara atau berkomunikasi (tidak membedakan tingkat, kedudukan, dan umur) Tentang rasa, apakah sampean menggunakan kata 'kamu' saat memanggil ayah atau ibu? Kalau di daerah saya, itu sangat tidak sopan. Menggunakan 'Anda'? Lucu bingits. Jadi, tetap menggunakan panggilan 'Ayah' atau 'Ibu' atau mengadopsi bahasa Jawa 'njenengan'. Pertanyaan utama, "Mengapa kata 'Anda' selalu diawali huruf besar?" Googling saja: Asal Usul Kata Anda, Diperkenalkan Pertama Kali Perwira TNI Di Tribun Manado ditulis dengan jelas. Rosihan Anwar yang mengusulkan. Berikut ini alasannya: Untuk mencegah perasaan feodal masuk yaitu kepada orang tinggi dipaka huruf besar sedangkan kepada yang rendah dipakai huruf kecil. Jadi biar setara semua penulisan kata 'Anda' diawali huruf besar.

AnalisAsalAsalan

Mas @Amat Seorang teman datang dari Jakarta -- cowok & ganteng -- kalau bicara selalu menggunakan kata 'Lo'. Saya tanya, "kalau sama teman kan menggunakan kata 'kamu'? Dia bilang, "Di Jakarta nih, kalau ada cowok bilang ke dia 'kamu', dia langsung menyingkir. Hiiiii, jijay." Apakah kata 'kamu' harus direvisi dari KBBI dengan alasan rasa sudah berubah? Hahahahaha.

Leong Putu

Belum lulus jadi muridnya p Pry, karna belum bilang bung YR goblok dan ngeyel.

ichsan Hamid

#24.. semua puncak terasa indah.. hanya rasa yg membuatnya berbeda

Agus Suryono

KALAU DI GUNUNG IJEN, BUKAN TANDU.. Ya, di Gunung Ijen, bagi yang tidak kuat naik disediakan SONGKROK. Bukan tandu. Songkrok di Ijen sebenarnya, dulunya adalah alat untuk membawa turun BELERANG. Dengan kapasitas sampai 400 kilogram. Saat saya memutuskan naik Songkro di Ijen, saya sempat ragu. Apakah di "jalan gunung" yang naik/ turun/ belok, saya aman di atas Songkrok..? Tapi setelah tahu bahwa..
1). Selama ini aman, tidak ada kecelakaan.
2). Dulunya muatannya belerang 400 kilo aja aman.
3). Dan crew untuk 1 unit Songkro adalah 3 orang, yaitu, pada saat NAIK, 2 orang di DEPAN menarik, dan 1 orang di belakang mengendalikan/setir plus mengendalikan REM, maka saya yakin AMAN. #Mungkin staf wisata Huangshan harus studi banding ke Ijen..

Sumber: