Zaitun Simanullang

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
SIAPAKAH orang Kristen yang ikut salat Idul Fitri di pesantren Az-Zaitun Indramayu itu?
"Lho itu kan teman Anda…," jawab Syech Panji Gumilang, pimpinan tertinggi pesantren modern itu.
Saya memang minta tolong wartawan di Indramayu untuk bertemu Syech Panji. Ia wartawan Radar Indramayu. Namanya: Adun Sastra. Alumni Unwir: Universitas Wiralodra Indramayu. Wiralodra adalah bupati pertama Indramayu, sebelum kakek Anda lahir.
Lewat HP wartawan Adun, Syech Panji minta bicara dengan saya. Maka langsung saja saya tanya soal siapa orang Kristen itu. Yang ketika salat Idul Fitri ia duduk di kursi di saf paling depan.
"Jadi, saya kenal orang itu?" tanya saya.
“Ya kenallah…. Ia juga wartawan," ujar Syech Panji.
"Wartawan Indramayu?" tanya saya lagi.
"Wartawan Jakarta. Saya kenal baik. Sejak lama sekali," jawabnya.
"Siapa ya namanya?" tanya saya penasaran.
"Robin Simanullang…," jawabnya.
"Oh…Ch Robin Simanullah".
Menjelang Idul Fitri kemarin Syech Panji memang menghubungi wartawan itu. Robin ditawari apakah mau berlebaran di Az-Zaitun. Agar terjadi saling pemahaman yang baik antar umat beragama.
Syech Panji memang selalu membawa prinsip toleransi dalam beragama. Tidak ada maksud lain.
Maka ributlah media sosial. Berhari-hari. Berminggu. Apalagi ada pula jamaah wanita yang dalam salat itu berdiri di saf depan. Itu dianggap menyeleweng dari praktik keagamaan. Kok wanita tidak berdiri di belakang laki-laki.
Sumber: