Petani di Kota Batu Terdampak Kemarau Panjang

Petani di Kota Batu Terdampak Kemarau Panjang

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

AMEG.ID, Kota Batu - Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mitra Arjuna Luki Budiarti menyampaikan kekeringan panjang berdampak untuk petani yang lahannya bersifat tadah hujan. Jadi ketika musim kemarau seperti sekarang air dari gunung mengecil.

”Kekeringan sangat berdampak bagi petani yang lahannya bersifat tadah hujan. Sedangkan saat musim kemarau seperti ini, air dari dari gunung mengecil,” terangnya.

Mengutip Radar Malang, Kata Luki kondisi ini membuat para petani memikirkan cara supaya produk pertaniannya bisa diselamatkan. Terutama dalam menjamin ketersediaan air untuk lahan pertanian.

Luki mencontohkan salah satu komoditas yang terkenal di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji adalah buah apel. Dalam kondisi kekeringan seperti sekarang ini mengharuskan para petani membuat tandon air. (WL-NY/RADAR MALANG)

Sumber: