AMEG- Kelangkaan gas elpiji melon yang terjadi di Kabuapten Bondowoso, disebabkan karena penggunaannya salah sasaran. Masyarakat mampu, pengusaha hotel, hingga peternakan ayam menggunakan gas tersebut, untuk kebutuhan usaha mereka.
Hal itu diungkapkan Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Bondowoso, Aris Wasiyanto, saat press release di di gedung Sabha Bina Praja 2, Kamis (15/04/2021), mendampingi Wakil Bupati (Wabup) Bondowoso, Irwan Bactiar Rahmad. Menurutnya, tidak ada aturan tegas yang memberikan sanksi bagi pelanggar.
"Mereka yang kaya-kaya memakai tabung 3 kilo. Sebenarnya tidak layak," katanya.
Untuk itu, Pemkab telah berupaya menambah ketersediaan gas, dengan mengajukan tambahan fakultatif kepada Pertamina sebanyak 4 persen.
"Ya kita disini karena aturan di atas tidak ada sanksi. Paling sanksinya kita tegur saja kalau mereka tidak layak. Mudah-mudahan dengan kesadaran sendiri," bebernya.
Adapun kebutuhan masyarakat akan energi gas elpiji dalam setahun, sebanyak 5 juta tabung. Angka tersebut bisa meningkat saat memasuki hari-hari besar keagamaan, sehingga stoknya perlu ditambah. (ir)