Kemendikbudristek Rekomendasikan Ratusan Warisan Budaya Tak Benda

Jumat 23-08-2024,10:53 WIB
Reporter : Admin ameg
Editor : Admin ameg

JAKARTA, AMEG.ID - Ketua Tim Kerja Warisan Budaya Yang ditetapkan Kemendikbud Ristek - M Natsir RIdwan menyampaikan pihaknya merekomendasikan 272 warisan budaya tak benda (WBTB) / dari 31 provinsi saat sidang penetapan.

Ketua Tim Kerja Warisan Budaya Yang Ditetapkan, Direktorat Pelindungan Kebudayaan Kemendikbudristek M Natsir Ridwan (depan, dua dari kanan), Ketua Tim Ahli Warisan Budaya Tak Benda 2023-2025 G.R. Lono Lastoro Simatupang (depan, dua dari kiri) dalam sidang penetapan warisan budaya tak benda di Jakarta, Kamis (22/8/2024). (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Pelindungan Kebudayaan merekomendasikan 272 warisan budaya tak benda (WBTB) dari 31 provinsi pada sidang penetapan yang dilakukan pada Kamis malam.

"Berdasarkan usulan per awal tahun 2024 itu sebanyak 668 usulan. Hari ini direkomendasikan sebanyak 272. Dari target kinerja kita 214 WBTB, tercapai 272, berarti sekitar 127 persen capaian kinerja kita," kata Ketua Tim Kerja Warisan Budaya Yang Ditetapkan, Direktorat Pelindungan Kebudayaan Kemendikbudristek M Natsir Ridwan di Jakarta.

Kata Natsir karya budaya yang diusulkan dinilai dalam tiga kali tahapan penilaian lalu verifikasi.

Yang penting adalah perkara informasinya, tidak cukup hanya dengan oh karya budayanya ini, enggak, tetapi dokumentasi informasi yang disampaikan itu seberapa itu reliable

"Sidang yang sekarang ini adalah tahapan di dalam proses penetapan warisan budaya tak benda itu, direkomendasikan 272 dari 31 provinsi," ujar dia. Sementara itu, Ketua Tim Ahli Warisan Budaya Tak Benda 2023-2025 G.R. Lono Lastoro Simatupang menyampaikan sidang penetapan WBTB tersebut adalah sebuah produk hukum, sehingga mengutamakan informasi dan data yang dapat diandalkan

Beberapa WBTB yang direkomendasikan seperti permainan cublak-cublak suweng dari Yogyakarta dan Kopi Joss yang masuk dalam domain keterampilan dan kemahiran tradisional.

"Yang penting adalah perkara informasinya, tidak cukup hanya dengan oh karya budayanya ini, enggak, tetapi dokumentasi informasi yang disampaikan itu seberapa itu  reliable , kemudian apakah sudah sesuai dengan lapangan dan seterusnya," ucap Lono.

Kategori :

Terpopuler