Jawa Timur, AMEG.ID - BMKG Kelas I Juanda memberikan peringatan dini cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Jatim untuk hari ini (26/9). Beberapa daerah tersebut diantaranya Blitar, Bojonegoro, Gresik, Jember, kediri, termasuk di Malang Raya.
Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung dalam tiga hari ke depan, Rabu (25/9/2024).
Wilayah yang berpotensi terdampak meliputi Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Batu, Lamongan, Lumajang, Madiun, Magetan, Malang, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Sidoarjo, Situbondo, Trenggalek, Tuban, dan Tulungagung.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana yang dapat ditimbulkan oleh cuaca ekstrem, seperti banjir, tanah longsor, serta angin kencang yang dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur.
Berdasarkan analisis dinamika atmosfer dasarian II (11-20) September, Indian Ocean Dipole atau Dipol Samudra Hindia Netral diprediksi berlangsung hingga awal tahun 2025.
Sementara itu, El Niño-Southern Oscillation (ENSO) diprediksi berpotensi menuju La Nina mulai Oktober 2024.
Selain itu BMKG Juanda juga mengimbau warga Jatim untuk waspada dengan potensi hujan deras disertai petir yang berdampak pada bencana hidrometeorologi.
Pengendara juga diharapkan berhati-hati saat berkendara, terutama di daerah rawan banjir dan tanah longsor.
Untuk informasi lebih lanjut dan update terkini, masyarakat dapat memantau perkembangan cuaca melalui kanal-kanal informasi resmi BMKG.
BMKG mengatakan, berdasarkan jumlah zona musim, sebanyak 20% wilayah Indonesia masuk musim hujan.
Dirincikan lagi untuk di Malang Raya/ beberapa kecamatan terdampak potensi tersebut diantaranya Bumiaji, Junrejo, Klojen, Sukun, Lowokwaru, Poncokusumo, Pujon, Karangploso dan Wajak.
Selain itu, dinamika atmosfer global menunjukkan MJO aktif di fase 5-6 dan diprediksi tetap aktif pada fase 6 hingga awal dasarian III September 2024.
Secara spasial gelombang Rossby dan Kelvin diprediksi melewati wilayah Indonesia pada dasarian III September. Aktifnya MJO dan gelombang atmosfer berkaitan dengan potensi peningkatan pembentukan awan hujan.
BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi curah hujan tinggi berstatus waspada dan siaga untuk beberapa wilayah Indonesia.