AMEG.ID, Jakarta - Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Suganda mengatakan pihaknya mendukung pencegahan truk over dimension dan overloading (ODOL) untuk menjamin kelancaran distribusi pangan nasional.
Menurut Agung, pentingnya ada keseimbangan antara keselamatan lalu lintas dan kelancaran logistik pangan. Agung juga meyakini perlakuan khusus terhadap angkutan komoditas pangan dapat menjadi solusi yang saling menguntungkan bagi semua pihak. Dengan ini pihaknya mendorong agar aturan ODOL bisa dilakukan secara bertahap dan mempertimbangkan kondisi yang ada di lapangan. "Penerapan ODOL idealnya dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kondisi yang ada di lapangan. Kita perlu mencari solusi yang adaptif agar distribusi pangan tetap berjalan dengan lancar dan tidak terdampak," jelasnya. Salah satu contoh yakni terkait distribusi telur. Kata Agung, truk pengangkut telur biasanya membawa beban antara 5 ton untuk truk colt diesel dan 16 ton untuk truk fuso, jika harus mengangkut lebih sedikit maka lebih banyak ritase dan biaya yang diperlukan. Sehingga harga telur di pasar bisa naik. Di sisi lain, Agung menjelaskan selama ini para peternak telah berinovasi untuk menjaga kualitas telur dari risiko kerusakan akibat air hujan dengan menambah pelindung berbentuk segitiga. Inovasi itu dilakukan guna menunjukan kepedulian terhadap mutu produk di tengah implementasi yang perlu disesuaikan agar tetap sejalan dengan ketentuan aturan ODOL.Kementan Dukung Pelarangan Odol
Senin 30-06-2025,13:27 WIB
Editor : Admin ameg
Kategori :