Rizal Ramli: Sibuk Radikal Radikul, Ekonomi Nyungsep

Sabtu 12-06-2021,11:07 WIB
Reporter : Sugeng Irawan
Editor : Sugeng Irawan

AMEG - Mantan Menko Ekuin era Gus Dur yang juga ekonom terkenal Rizal Ramli mengatakan, pemerintah sibuk kampanye radikal radikul sebagai upaya pengalihan isu dari ekonomi yang nyungsep. 

"Faktanya korupsi yang masif dan kecendrungan otoriter," katanya melalui akun twitter miliknya @RamliRizal, Sabtu (12/6/2021) hari ini.

Rizal juga menyoroti  rencana pemerintah mengenakan  Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen terhadap sembako dan kebutuhan pokok masyarakat. 

Menurut dia, adanya PPN untuk sembako itu, berdampak masyarakat semakin tercekik. "Masyarakat akan  melakukan penambahan pengeluaran karena harus membayar  PPN, ini yang sangat berat," katanya.

Ia menilai, PPN untuk sembako ini bahkan akan menghambat pemulihan ekonomi rakyat. "Kebijakan mengenakan  PPN terhadap sembako ini berimbas terhadap daya beli masyarakat," katanya.

Pemerintah rencananya akan mengenakan PPN terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang meliputi bumbu-bumbuan sayur-mayur,  beras, gabah, jagung, sagu, kedelai, garam konsumsi, daging, telur, susu, buah-buahan, sayur-sayuran, ubi-ubian dan gula konsumsi.

Rencana ini  tertuang dalam Draf Revisi Kelima Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (RUU KUP).

Sejumlah bahan kebutuhan pokok ini, sebelumnya,  tidak dikenakan PPN karena menyangkut kebutuhan hidup orang banyak, seperti diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 116/PMK.010/2017.

Rencana pemalakan melalui PPN  ini mendapat tekanan dari banyak pihak agar dibatalkan. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler