Agrotechnovision dan Tempe Festival, Kenalkan Berbagai Inovasi Varian Tanaman Pangan

Kamis 24-06-2021,15:25 WIB
Reporter : Zia Muttaqien
Editor : Zia Muttaqien

AMEG - Tempe merupakan makanan khas tradisional tanah air. Banyak digemari masyarakat. Karena selain bisa diolah menjadi berbagai menu makanan, tempe juga memiliki kandungan protein tinggi dan anti oksidan yang baik bagi tubuh. 

Salah satu olahan tempe yang bisa menjadi refrensi yaitu es krim tempe dan susu tempe kurma. Menjadi idola dan daya tarik dalam festival tempe yang di gelar Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Jawa Timur, Rabu (23/6/2021).

“Acaranya Agrotechnovision dan Tempe Festival ini dilaksanakan dalam rangakaian kegiatan memperingati 3 macam event. Hari tempe nasional, hari keanekaragaman pangan dan hari krida pertanian”, ungkap Antarlina, peneliti BPTP Jawa Timur. 

Dirinya menambahkan, dalam festival tempe ini diikuti 79 peserta. Mengirimkan video yang di upload ke youtube dengan dua kategori lomba. 

Kategori pertama, membuat tempe subtitusi tanpa kedelai. Dengan penilaian seberapa banyak subtitusi dari kacang non kedelai yang digunakan. Apabila peserta menggunakan 100 % non kedelai maka akan mendapatkan nilai tinggi. Termasuk juga penilaian pertumbuhan jamur pada tempe.

Kategori kedua, lebih kepada fungsi olahan untuk kesehatan. Terutama di masa pandemi seperti ini. Dengan memperhatikan kandungan atau nutrisi olahan makanan. Kemudian warna, rasa dan teksturnya termasuk diantaranya peluang usaha.

“Total hadiah yang disiapkan sebesar Rp. 10 Juta, dan peserta sendiri berasal dari Jawa Timur serta ada yang dari Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat”, tambah Antarlina.          

Selain itu, Kepala BPTP Jawa Timur Catur Hermanto mengatakan. Event Agrotechnovision dan Tempe Festival ini, ingin menyosialisasikan saat ini kita memiliki banyak teknologi di bidang pertanian. Ini diperkenalkan dan bisa di manfaatkan masyarakat. Seperti keragaman sumber daya genetik pertanian.

“Dalam event ini kita menunjukan 70 spesies tanaman dan 700 aksesi atau jenis yang kemudian di karakterisasi dan bisa di budidayakan di lapangan. Untuk selanjutnya dikemas dipekarangan rumah. Ini sejalan dengan program pemerintah yaitu Kawasan Rumah Pangan Lestari."

"Menyediakan pangan untuk keluarga dari halaman masing masing. Dengan bermacam macam jenis tanaman”, jelas Catur Hermanto.

Dirinya menambahkan, selain teknologi tersebut, dalam kegiatan yang berlangsung dua hari juga dimeriahkan berbagai stand pameran. 

Mengenalkan paket teknologi pada tanaman padi melalui demonstrasi farming (Demfarm). Mulai varietas hingga pengelolaan, dengan percontohan 10 hektar di 10 lokasi di Jawa Timur.         

Dalam rangkaian expo inovasi teknologi badan litbang pertanian, expo tempe dan hasil olahan tempe se-Jawa Timur ini, juga menggelar kegiatan webinar dan workshop. Terkait teknologi pengolahan tempe sehat dan higienis. Kemudian potensi kacang lokal sebagai bahan baku pembuatan tempe serta pemanfaatan limbah tempe sebagai pakan ternak. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler