AMEG - Myanmar dan narkotika memang sulit terpisahkan. Bersama Laos dan Thailand, negeri junta militer itu masuk dalam Segitiga Emas persebaran narkotika di Asia. Karena itu, mereka mencoba terus memerangi obat-obatan terlarang tersebut. Kemarin, Myanmar membakar timbunan narkoba senilai ratusan juta dolar Amerika.
Pertempuran melawan narkotika di Myanmar memang cukup sulit. Sebab, para penyelundup sudah mulai ’’beradaptasi’’ dengan larangan bepergian yang diterapkan dalam masa pandemi Covid-19. Karena itu, barang bukti narkotika yang dibakar kemarin pun masih sangat banyak.
Timbunan ganja plus 224 juta tablet metamfetamin dibakar di tiga kota: Yangon, Mandalay, dan Taunggyi. Seluruhnya ditaksir bernilai 668 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 9,6 triliun. (*)