Dubes RI for Japan, Dorong Wisudawan UMM Jadi Manusia Unggul

Senin 28-06-2021,17:45 WIB
Reporter : M Abd Rahman Rozzi
Editor : M Abd Rahman Rozzi

AMEG - Duta Besar RI for Japan, merangkap Federasi Mikronesia, Heri Akhmadi, hadir dalam wisuda ke 100, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Agenda digelar kombinasi daring dan luring. Berlangsung di Dome UMM. Bagi yang luring dilaksanakan sesuai protokol kesehatan. Mulai tes antigen, cek suhu hingga penggunaan masker. 

Dilansir Humas UMM, Senin (28/6/2021). Rektor UMM, Dr Fauzan M.Pd mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan UMM. Kembali mendapat rekognisi internasional. 

Awal tahun ini ditetapkan sebagai perguruan tinggi Islam terbaik dunia versi UniRank. Kali ini UMM juga dinobatkan sebagai kampus bintang tiga oleh QS Stars, London, Inggris. Diumumkan Kamis 24 Juni 2021.

Wisuda ke 100 UMM dilakukan kombinasi daring dan luring, menghadirkan Dubes RI for Japan, Heri Akhmadi. (Foto: Istimewa)

“Ada dua variabel yang kita raih dengan nilai sempurna lima bintang. Yakni employability dan fasilitas. Artinya, kompetensi yang dimiliki oleh alumni-alumni UMM sudah layak bersaing. Tak hanya di level nasional, tapi juga di tingkat internasional,” tegasnya Sabtu (26/6/2021).

Fauzan memberikan selamat kepada para wisudawan. Karena berjuang menyelesaikan pendidikannya, hingga hari ini bisa dikukuhkan. Ia juga berharap, berbagai ilmu yang didapat bisa bermanfaat untuk kebaikan bersama. 

“Tidak ada istilah tidak percaya diri. Karena saudara dilahirkan dari almamater yang memiliki reputasi internasional.

Saya mendoakan para wisudawan. Agar bisa menjadi kebanggan keluarga dan bangsa dalam waktu dekat,” ungkap Fauzan.

Sementara itu, Heri Akhmadi mengawali orasi ilmiahnya dengan memberi selamat kepada UMM. Menurutnya, raihan anugerah kampus Islam terbaik dunia dan rekognisi internasional lain yang dicapai merupakan hasil kinerja dan komitmen dari seluruh pimpinan dan civitas akademika yang ada. 

Di samping itu, ia mengatakan bahwa para wisudawan tidak hanya dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan saja, tapi juga harus melakukan penelitian. Tidak lain tidak bukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan itu pula. 

“Tidak cukup sampai di situ, saudara juga harus mengabdi kepada masyarakat. Ketiga poin inilah yang biasa kita sebut dengan Tridharma perguruan tinggi,” tutur Heri.

Ia juga sempat menyinggung terkait Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Menurutnya, program tersebut memiliki pengaruh yang sangat besar bagi dunia pendidikan. Satu di antaranya adalah memerdekakan kampus dari berbagai sekat yang selama ini membuat proses pendidikan terkesan lembam dan tidak inovatif.

Selain itu, MBKM ini juga memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk menetapkan mata kuliahnya sendiri dengan pilihan yang luas. Tidak hanya di lingkup Prodinya saja, tapi juga berkesempatan untuk memperoleh mata kuliah dari prodi lain. 

Wisuda ke 100 UMM dilakukan kombinasi daring dan luring, menghadirkan Dubes RI for Japan, Heri Akhmadi. (Foto: Istimewa)

“Bahkan, mereka juga didorong untuk bisa mengambil mata kuliah di perguruan tinggi lain. Tidak terbatas pada perguruan tinggi level Indonesia saja. Tapi juga bisa memperoleh suasana pembelajaran di luar negeri. Begitupun dengan pemberian kesempatan bagi peserta didik untuk merasakan atmosfer dunia kerja dengan sertifikat yang diakui,” lanjutnya menerangkan.

Lebih lanjut, Heri juga menuturkan. Tujuan dari pembelajaran model ini, adalah untuk membangun manusia yang unggul. Tidak hanya menjadi manusia yang merdeka, beriman, bertaqwa, berilmu dan berbudaya saja. Namun juga menjadi pribadi yang selalu berusaha mengabdi pada masyarakat dengan ide-ide terbaik dan inovatif.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler