AMEG - Seni mengambar atau melukis menggunakan tubuh sebagai obyek kanvas atau disebut tatto, mengalami perkembangan. Jika dulu dianggap negatif dan tabu, kini arahnya menjadi gaya hidup. Digemari generasi muda untuk mengekspresikan diri. Bahkan sebagian masyarakat menganggap kearifan lokal yang perlu dipertahankan.
Namun pro-kontra soal tatto juga masih terjadi. Termasuk fakta jika seni yang satu ini, juga menyimpan bahaya yang bisa mengancam penggunanya. Jika tidak dilakukan secara benar.
Dokter MS Glow Aesthetic Clinic, dr Beni Lukandar mengungkapkan.
Berbagai resiko tatto di tubuh bisa mengancam penggunanya. Tergantung pengerjaannya. Terutama jika alat yang digunakan tidak steril. Atau digunakan bergantian. Bisa beresiko terjangkit penyakit menular.
“Alat seperti jarum suntik yang tidak steril. Dipakai bergantian. Bisa menyebabkan penyakit menular seperti HIV/Aids. Termasuk tintanya juga berisiko menyebabkan tumor. Jadi, kasus yang saat ini paling banyak menularkan penyakit infeksi, adalah penggunaan alat tidak steril secara berulang-ulang”, ungkap dr Beni.
Ia menjelaskan beberapa dampaknya. Seperti alergi tinta. Bisa menyebabkan ruam di kulit dan infeksi. Kemudian tatto bisa membentuk keloid atau pertumbuhan jaringan parut. Ancaman berikutnya, penyakit menular lewat darah. Akibat penggunaan jarum tatto tidak steril, yaitu Hepatitis B dan C, tetanus hingga HIV.
Dokter Beni menambahkan, menatto tubuh harus mengetahui legalitas alatnya. Apakah sudah terdaftar dan terstandar sesuai aturan. Disarankan, bagi yang ingin menatto tubuhnya, pilih tempat yang benar, terpercaya dan sudah terbukti menggunakan alat steril. Sesuai standar kesehatan.
Sementara bagi yang ingin menghapus tatto, dr Beni menyarankan mendatangi klinik kesehatan. Seperti MS Glow Aesthetic Clinic. Karena berkompeten menangani secara profesional. Sesuai standar kesehatan. Menggunakan alat laser Alma yang aman bagi kulit.
“Setelah treatment pembersihan tatto di bagian tubuh, pasien disarankan menghindari terkena air selama 5 jam. Kemudian diberi antibiotik dan anti iritasi. Agar tak terjadi infeksi. Termasuk obat anti nyeri. Jika tato yang dihapus cukup besar. Setelah dihapus menggunakan laser Alma, kulit akan kusam dan kering. Serta terjadi pengelupasan selama 4 hingga 5 hari. Setelah itu, kulit akan kembali ke sedia kala”, tutup Beni. (*)