Respons Hidung

Kamis 22-07-2021,07:00 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Berarti untuk melepas virus itu saya harus menggunakan reagen khusus. Yakni yang memiliki ikatan ionik (+) & (-) sekaligus. Itu untuk mengganggu kestabilan ikatan virus dengan sel di dasar tabung flask.

Pilihan pertama saya menggunakan cairan NaCl 0,9 % (NaCl fisiologis). Itu karena dia memiliki ikatan (+) & (-) sekaligus. Saya merendam dan membilas flask berisi tempelan virus itu menggunakan NaCl 0,9 %.

Pada setiap bilasan saya ukur loading virus di dasar flask.

Dua kali saya menggunakan mikroskop untuk mengecek cell scrapper dan sisa hancuran sel yang berisi virus.

Loading virusnya saya cek dengan menggunakan RT-PCR dengan 4 primer (green = primer E, orange = primer RdRp, red = primer N, & yellow = Internal Control).

Bilasan pertama (PCR A1 + A2) range CTV virus 28–38.

Di bilasan kedua (PCR B1 + B2) range CTV virus 32->40. Berarti sudah negatif.

Pada bilasan ketiga (PCR C1 + C2) range CTV virus 43. Negatif

Bilasan keempat (PCR D1 + D2) range CTV semua negatif.

(video akhir menunjukkan debris sel dan virus yang terlepas setelah bilasan ketiga).

Metode pemberian NaCl terbukti berhasil melepaskan virus dari sel. Sehingga kami bisa melanjutkan penelitian dan propagasi virus.

Kemudian sebuah ide terlintas, jika NaCl 0,9 % bisa melepas ikatan virus-sel apakah mungkin bisa dilakukan sebagai aplikasi lapangan untuk membantu mencegah paparan virus di rongga hidung.

Kemudian, kami melakukan uji coba menggunakan cairan infus sodium chloride (NaCl 0,9 %) yang ada di pasaran. Itu saya cobakan mencuci hidung + kumur untuk kawan-kawan yang ter-swab PCR positif.

Hasilnya sangat menggembirakan: kawan-kawan bisa melepaskan virus setelah melakukan cuci hidung + kumur sehari 3x selama 3–4 hari. Saat diuji ulang swab PCR menjadi negatif. Itu berarti, ada harapan bisa mencegah paparan virus. Dengan demikian akan membantu mencegah infeksi virus ke dalam tubuh.

Masalah belum berhenti di situ. Beberapa kawan mengaku: hasil PCR tetap positif. Setelah kami cek, banyak yang memakai cairan infus NaCl 0,9 % palsu.

Akhirnya, pilihan kami jatuh pada garam krosok. Yang mengandung garam murni. Garam non-yodium.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler