BPBD Pamekasan Petakan Daerah Rawan Bencana
daerah Pamekasan rawan bencana--
AMEG.ID, Jawa Timur - Pemetaan daerah rawan dilakukan sebagai upaya antisipasi menuju masuk musim hujan.
Kata Plt Kepala BPBD Kabupaten Pamekasan - Ahmad Dofir, dengan dilakukan pemetaan akan memudahkan petugas melakukan pemantauan sekaligus antisipasi warga yang tinggal didaerah rawan itu.
"Karena itu kami menerjunkan tim khusus untuk melakukan pemetaan tersebut, dan kegiatan ini sekaligus sebagai upaya antisipasi yang akan memudahkan petugas di lapangan," ujarnya.
Ahmad menambahkan, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya Kabupaten Pamekasan dinilai rawan terhadap banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
Dalam seminggu terakhir, ada yang mengatakan, sudah dua kali bencana alam di kabupaten Pamekasan. Bencana yang terjadi pertama pada 2 dan 4 November 2024 yaitu berupa hujan deras disertai oleh angin kencang. Sejumlah 88 bangunan seperti rumah dan dapur rusak karena hal itu.
rumah warga rusak akibat tanah longsor--
88 bagunan yang rusak akibat bencana pertama terjadi di tujuh Kecamatan, Kecamatan tersebut iala Kecamatan Pamekasan, Pademawu, Tlanakan, Larakan, Palengaan, Kadur, dan Pengantenan.
Karena kejadian itu menyebabkan dua warga mengalami luka ringan dan 14 pohon roboh.
"Saat ini kami masih berkoordinasi dengan Dinas Sosial Pemkab Pamekasan agar para korban bencana angin kencang ini bisa mendapatkan bantuan," jelasnya.
Beliau mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalu mengikuti informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di media sosial.
Sumber: