AMEG - Mantan Menteri era SBY, Tifatul Sembiring menyoroti wabah baru yang sangat mematikan yang sedang melanda India.
Setelah Covid-19 varian Delta, virus baru yang sedang merebak di India ini namanya Mukormikosis.
Menurut pengamatan Tifatul, virus baru ini mematikan dan berbahaya. Jangan sampai masuk Indonesia.
"Na'udzubillahi min dzalik, wabah baru, jangan kasih masuk pulak turis India itu datang ke mari, alasan devisa lah. Yg kemarin pun masih parah efeknya," kata dia melalui akun Twitter @tifsembiring, Jumat (23/7/2021) pagi tadi.
Ngerinya, sejak 2 bulan terakhir wabah mukormikosis yang disebabkan jamur hitam ini, sudah ditemukan 45.000 kasus di India dan sebanyak 4.200 penderita akhirnya meninggal.
Mengutip laman Kompas.com, ada kasus yakni seorang yang sembuh dari Covid-19 di India, ternyata ia terinfeksi mukormikosis. Penyakit ini menyerang daerah mata.
Menteri Kesehatan Junior India, Bharati Pravin Pawar, mengatakan kepada parlemen bahwa lebih dari 4.200 orang telah meninggal karena jamur dengan nama ilmiah mucormycosis tersebut.
Infeksi ini sebelumnya dianggap sangat jarang tapi kasusnya membengkak selama pandemi virus corona, biasanya menyerang pasien setelah sembuh dari Covid-19.
Jamur hitam adalah penyakit yang sangat agresif. Ahli bedah terpaksa menghilangkan mata, hidung dan rahang pasien untuk menghentikan penyebarannya ke otak.
Kantor berita AFP melaporkan, tingkat kematiannya di atas 50 persen.
Menurut data pemerintah, jumlah kasus jamur hitam tertinggi dilaporkan di negara bagian Maharashtra yaitu 9.348.
Sebelum pandemi Covid-19, di rata-rata hanya ada 20 kasus jamur hitam per tahun.
Para ahli mengaitkan kenaikan kasus jamur hitam India baru-baru ini dengan penggunaan steroid yang berlebihan untuk mengobati Covid-19.
Pemerintah India menyatakan jamur hitam sebagai epidemi pada Mei 2021, ketika kasus-kasus melonjak dan media sosial dibanjiri bantuan meminta obat-obatan untuk mengobatinya.
Data pemerintah yang diajukan pada Selasa menunjukkan, jumlah infeksi memuncak selama Mei dan Juni lalu sejak itu menurun secara substansial.