AMEG - Vaksinasi untuk kalangan guru dan tenaga kepedidikan, terus digencarkan di Jawa Timur. Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengatakan, saat ini vaksinasi Covid-19, sudah mencapai 20 persen guru. Pemprov menargetkan, para tenaga pendidik dan tenaga penunjang kependidikan, sudah divaksin dua kali sebelum pembukaan tahun ajaran baru.
‘’Vaksinasi terhadap guru maupun tenaga pendidik, harus menyeluruh karena tingkat kerawanan penyebaran Covid-19 tinggi,’’ ujar Emil Elestianto Dardak, Senin (05/4).
Mantan Bupati Trenggalek ini menambahkan, meskipun sudah divaksin, bukan berarti risiko terpapar Covid-19 akan hilang. Namun, dengan vaksinasi bisa memitigasi kerentanan tersebut.
‘’Siswa yang di bawah 18 tahun, memang tidak wajib vaksinasi,’’ katanya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Timur, Teguh Sumarno mendukung upaya pemerintah, melalui program vaksinasi masal. Ia mengimbau para guru agar tidak khawatir jika divaksin.
‘’Vaksinasi guru dan tenaga pendidik adalah langkah konkret pemerintah dalam menyiapkan pembelajaran tatap muka mendatang,’’ jelasnya.
Teguh menambahkan, vaksinasi terhadap guru merupakan wujud komitmen pemerintah, untuk memutus mata rantai Covid-19. Ia sangat setuju guru dan tenaga kependidikan menjadi salah satu sasaran yang diprioritaskan mendapat vaksin.
‘’Kita harus punya ketahanan diri yang baik supaya tidak menularkan Covid-19 ke siswa,’’ tuturnya.
Lebih lanjut Teguh menambahkan, meski sudah divaksin, ia berharap agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Yakni menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
‘’Dengan adanya vaksinasi ini, kami sangat senang, karena guru-guru merasa aman bekerja dan siswa merasa terlindungi,’’ ujarnya.
Terpisah, juru bicara Gugus Kuratif Satgas Covid-19 Jatim, dr Makhyan Jibril Al Farabi mengatakan, cakupan vaksinasi untuk tenaga kesehatan di Jatim mencapai 232.419 orang. Kemudian pelayan publik mencapai 905.076 dan untuk lanjut usia (lansia) 196.114 orang.
‘’Vaksinasi guru selama ini sudah dimulai di kabupaten/kota masing-masing, karena guru merupakan sasaran vaksinasi palayan publik,’’ terangnya.
Berdasarkan data dari Pemprov Jatim, jumlah pasien Covid-19 aktif di Jatim kini tinggal 1.953 atau 1,39 persen. Para pasien ada yang sedang dirawat di rumah sakit dan ada pula yang menjalani isolasi mandiri.
Jumlah kasus Covid-19 di Jatim saat ini mencapai 140.331. Namun, sebanyak 128.386 atau 91,49 persen pasien telah dinyatakan sembuh. Sedangkan 9.992 atau 7,12 persen meninggal dunia.
Provinsi Jatim juga tidak ada wilayah dengan status zona merah atau yang memiliki risiko kenaikan kasus tinggi. Namun, tidak ada pula wilayah dengan zona hijau atau risiko kenaikan kasus yang terkontrol.