AMEG - Hari Ini Heryanti, putri bungsu almarhum Akidi Tio, ditetapkan sebagai tersangka. Dia ngeprank Kapolda Sumsel akan memberi dana Rp 2 triliun, tapi ternyata dana tersebut bodong.
Harus diakui, jurnalis senior Dahlan Iskan adalah yang melacak melalui akses-akses yang dimiliki, dan kemudian membongkarnya melalui 5 tulisan di media miliknya, Harian Disway.
Jurnalis kawakan Dahlan Iskan membongkar misteri bantuan Rp 2 Triliun keluarga Akidi Tio. Investigasinya menguak bahwa bantuan untuk penanganan Covid kepada Polda Sumatera Selatan itu hanya pepesan kosong alias bodong.
Hasil investigasi founder Jawa Pos Group yang kini mendirikan Harian Disway telah menghasilkan 5 tulisan sampai hari ini, Senin, 2 Agustus 2021, jam 15.00 WIB. Yakni, Bantuan 2 T, Pusing 2 T, Menunggu 2 T, Perjuangan 2 T, dan Harapan 2 T.
Tulisan investigatif itu dimuat di Harian Disway, Blog Disway, ngopibareng.id, dan ameg.id. "Penasaran banget soalnya," kata pengusaha media yang memulai karirnya sebagai wartawan Majalah Tempo ini.
Ia mengaku menginvestigasi bantuan Rp 2 Triliun itu karena penasaran. Juga prihatin dengan parahnya liputan wartawan soal bantuan yang begitu fantastis. Seperti tidak masuk akal.
Awalnya, media melaporkan penyerahan bantuan Rp 2 Triliun dari keluarga Akidi Tio kepada Kapolda Sumsel untuk penangan Covid-19. Penyerahan itu dilakukan Heryati, putri bungsu Akidi Tio didampingi Prof Dr dr Hardi Darmawan.
Bantuan yang nilainya fantastik itu jelas bikin heboh. Apalagi acara serah terimanya juga dihadiri Gubernur Sumsel H Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Dra Lesty Nuraini Apt Kes dan Danrem 044/Gapo, Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji.
Dalam tulisan awalnya, Dahlan sudan penasaran dengan besaran bantuan tersebut. Ia mempertanyakan bagaimana pencairannya, duitnya ada di mana, akan ditransfer lewat mana, masuk ke rekening siapa. Yang pasti tidak bisa masuk ke rekening Polda maupun Kapoldanya.
Dari rasa penasaran itu, ia lantas mewawancarai Prof Hardi. Guru besar Universitas Sriwijaya ini. Juga dokter keluarga Akidi Tio. Dari Prof Hardi ini terkuak siapa Akidi Tio yang telah meninggal karena penyakit jantung. Pengusaha yang namanya selama ini tak banyak dikena orang.
Sayang, hari kedua setelah diwawancarai Dahlan, Prof Hardi tak bisa dihubungi lagi. Telepon selularnya sempat menerima whatsapp Dahlan tapi tidak dibalas. Narasumber kunci ini seakan lenyap ditelan bumi sampai akhirnya Heryanti ditangkap Polda Sumsel karena dianggap melakukan penipuan.
Tapi Dahlan tidak putus asa. Ia kemudian menemukan narasumber kunci lainnya. Wanita cantik yang menjadi teman Heryanti atau keluarga Akidi Tio. Wanita pengusaha yang dipinjami uang Heryanti Rp 3 miliyar yang sampai kini belum dibayar.
Wanita cantik pengusaha yang sampai tulisan kelima Dahlan belum dibuka identitasnya ini sempat memberi harapan. Ia yang membongkar bahwa keluarga Akidi Tio mengaku punya tabungan ayahnya selama masih hidup di Bank Singapura.
Ia masih yakin bahwa dana tabungan Akidi Tio Rp 2 Triliun ini akan cair Senin hari ini. Bahkan, ia masih meyakinkan Dahlan dengan memberi presentasi 70 persen dana itu ada dan bisa dicairkan untuk disumbangkan. Setelah pengakuan wanita cantik ini, siangnya Heryanti digalandang ke Mapolda Sumsel.
Dahlan mengaku, Minggu pagi, 1 Agustus 2021, ia sudah dimintai saran tokoh masyarakat Tionghoa dari Jakarta.