AMEG - Kerumunan yang pada kegiatan bagi-bagi sembako dalam Safari Ramadan 1442 Hijriyah, menimbulkan keresahan warga dan protes elemen masyarakat. Sebab Kabupaten Situbondo, sedang menuju zona kuning, dari sebelumnya oranye. Dikhawatirkan, ada cluster baru dari kegiatan tersebut.
Menanggapi hal itu, Dandim 0823 Situbondo, Letkol Inf Neggy Kuntagina mengakui adanya kerumanan tersebut. Namun soal izin, dirinya tak hisa menjawab sebab ia hanya Wakil Ketua I Satgas. Sedangkan ketuanya Bupati Karna Suswandi.
"Itu Ketua Satgasnya kan Pak Bupati. Berarti izinnya ya Bupati sendiri," kata Dandim Neggy, Kamis (22/04/2021).
"Saya sebagai Wakil Ketua I, sudah menyarankan menerapkan protkes, jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan. Selama yang kita ikuti kan memang pakai masker dan cuci tangan. Itu sudah saya sampaikan kepada Pak Bupati," ulas Neggy.
Mengenai kerumunan warga penerima sembako yang terjadi di lapangan, Dandim tak bisa berbuat banyak. Ia hanya bisa menyampaikan wajib pakai masker. Dan itu berkali-kali ia sampaikan kepada Bupati Karna.
"Iya memang ada kerumunan warga, dimana-mana kan seperti itu. Kita upayakan pendekatan. Cuman saya sampaikan terus kepad Bupati, wajib pakai masker. Mungkin ada yang nakal-nakal," ungkapnya.
Negi berharap, Bupati khususnya masyarakat Situbondo tetap mematuhi prokes di masa pandemi Covid-19. Agar tidak ada cluster baru penyebaran virus corona di Situbondo.
Apalagi sejarah mencatat, Bupati Situbondo sebelumnya, H Dadang Wigiarto meninggal akibat virus penyakit yang mendunia, yang belum ditemukan obatnya tersebut.
Data terakhir sebaran pada Satgas Covid-19 Situbondo menyebutkan, ada 2.499 orang terkonfirmasi positif, sembuh 2.292 orang dan meninggal 195 orang. Sedangkan suspect 27 orang, 26 probable, yang masih dirawat 12 orang. (ir)