AMEG- Pandemi Covid-19 berpengaruh diberbagai sektor. Kota Batu sebagai kota wisata terdampak menurunnya jumlah wisatawan dan imbasnya perekonomian stagnan.
Hal ini mengundang Among Tani Foundation (ATF) untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata Kota Batu melalui program 'Lenggak-Lenggok Balaikota Among Tani'.
Koordinator "Lenggak-lenggok Balaikota Among Tani", Fayola Zashika menjelaskan, program wisata ini dibuat dengan mengusung konsep mengenalkan Balaikota Among Tani sebagai landmarknya Kota Batu. Diikuti dengan penjelasan sejarah Kota Batu.
"Melalui program ini kami juga akan menyinergikan dengan event-event yang telah dilaksanakan oleh ATF. Seperti rangkaian acara The Next Trip SS (Fun bike, fun track dan white horse)," jelas Fayola, Kamis (19/8/2021) malam.
Pada rangkaian acara "Lenggak-Lenggok Balai Kota Among Tani" bakal mengedepankan kesehatan melalui kegiatan belajar, bersepeda dan berkuda mulai Taman Rekreasi Selecta sampai Songgoriti. Didukung oleh sejuknya udara Kota Batu, berkisar 18-24 derajat celcius.
"Sepanjang perjalanan dari Taman Rekreasi Selecta hingga ke Songgoriti bakal melintasi hamparan kebun bunga, kebun kopi, pertanian, perkebunan dan hutan pinus," jelasnya.
Pada program tersebut, ATF akan memperkenalkan Bukit Jengkoang. Bukit ini belum dikenal para wisatawan. Pemandangan alam Bukit Jengkoang sangat indah tidak kalah dengan bukit lain.
Event ini direncanakan bisa menggaet 1 juta wisatawan. Mulai kalangan instansi, lembaga pemerintahan, BUMN, swasta, akademisi, perbankan dan berbagai komunitas lain.
"Program ini merupakan program sektor pariwisata yang mampu beradaptasi di situasi pandemi. Karena program ini didukung dengan adanya sistem Batu Tracking untuk penerapan protokol kesehatan (prokes)," ungkap dia.
"Lenggak-lenggok Balai Kota Among Tani" merupakan sebuah program tour wisata yang berbeda dengan lainnya. Mendukung bangunan, sejarah, budaya dan alam di Kota Batu.
"Keindahan serta dalamnya filosofi bangunan Balaikota Among Tani akan kami tawarkan kepada pengunjung. Seperti sejarah pembangunan, bentuk bangunan, siapa yang terlibat dalam pembangunan dan segala sesuatu yang ada di dalamnya," bebernya.
Contohnya bangunan Balai Kota Among Tani yang memiliki banyak filosofi. Jika dilihat dari depan, seperti tangan yang mengucapkan selamat datang. Ini menyimbolkan warga Kota Batu yang ramah.
Sedangkan, jika dilihat dari atas, seperti tangan yang menengadah kepada Tuhan. Menyimbolkan kemakmuran untuk masyarakat Kota Batu.
"Di halaman Balaikota Among Tani juga ada patung Bung Karno. Patung itu beda dengan patung lainnya. Patung tersebut menggambarkan Bung Karno sedang sungkem kepada Ibunya. Nah, melalui patung tersebut ada suatu pesan tersirat yang sangat mendalam," katanya.
Karena itu, ATF mengajak kepada seluruh traveller untuk ikut mengeksplore Kota Batu. Menjadikan wisata edukasi bergengsi di masa pandemi. Sehingga mampu menjadi titik balik pertumbuhan ekonomi Kota Batu.