AMEG - Orang dewasa yang sehat harus beraktivitas fisik secara konsisten karena bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh. Begitu pula bagi manula (manusia lanjut usia) atau orang lansia (lanjut usia).
Dilansir dari iHerb, Dr Amy Shah MD, dengan berbagai referensinya memaparkan manfaat berolahraga:
1. Memperlambat Efek Penuaan pada Sistem Kekebalan Tubuh.Beberapa penelitian menunjukkan. Bahwa olahraga secara efisien mengurangi efek penuaan pada sistem kekebalan tubuh. Proses penuaan memiliki banyak efek pada tubuh manusia.
Meskipun merupakan proses alami, hal itu dapat dilawan atau ditunda dengan membentuk kembali gaya hidup. Suplemen kolagen dapat membantu melindungi persendian. Meningkatkan kualitas kulit saat bekerja untuk membangun kekuatan kekebalan.
2. Mendukung Sirkulasi Darah dan Peningkatan Imunosurveilans.Peningkatan sirkulasi ini, memobilisasi sel-sel penting dari sistem kekebalan tubuh seperti sel-T, sitokin, neutrofil dan lain-lain. Peningkatan mobilisasi sel-sel ini meningkatkan imunosurveilans.
Saat immunosurveillance ditingkatkan, berarti tubuh lebih waspada dan siap untuk melawan infeksi. Dengan kata lain, olahraga memfasilitasi keadaan antioksidan dan anti-inflamasi.
3. Aktivitas Fisik Secara Teratur Memiliki Efek Positif Secara Keseluruhan. Sebuah artikel tahun 2019 yang diterbitkan dalam Journal of Sports and Health Sciences menyebutkan. Semakin banyak bukti, bahwa aktivitas fisik moderat secara teratur, memiliki pengaruh anti-inflamasi secara keseluruhan.
Efek ini dicapai melalui beberapa mekanisme berbeda yang mencakup peningkatan kontrol sinyal inflamasi. Pelepasan protein tertentu, seperti miokin dan interleukin dan peningkatan oksigenasi.
4. Membakar Kalori dan Menjaga Kesehatan Lemak Tubuh. Olahraga teratur membakar kalori dan dapat mengurangi jumlah jaringan adiposa dalam tubuh. Guna mendukung fungsi perlindungan sistem kekebalan.
5. Perlindungan Kekebalan Tubuh setelah Vaksin.Beberapa penelitian mengungkapkan, orang yang mempertahankan rutinitas olahraga teratur dan gaya hidup aktif, memiliki respons yang lebih baik terhadap vaksin. (Jpnn-Januar Triwahyudi)