AMEG -- Lingkungan kata yang sering kita dengar. Tetapi juga sering kita lalaikan. Kita lupa bagaimana pentingnya alam bagi kita semua. Bagi diri kita sendiri. Peduli lingkungan adalah kekayaan bagi kita. Karena tidak semua orang memilikinya.
Maka tahun 2020, tiga dosen Universitas Brawijaya (UB) melakukan kegiatan yang mengedepankan masyarakat peduli lingkungannya. Khususnya masyarakat Kampung Payung Kertas.
Diskusi rutin dilakukan. Dengan warga sekitar yang bersedia bergabung dalam Komunitas Peduli Lingkungan Kampung Payung Kertas. Dilakukan mulai pertengahan tahun 2020 hingga saat ini. Sebagai bentuk gerakan mereka mengenai edukasi peduli lingkungan.
Dilanjutkan tahun 2021 ini. Tiga dosen tersebut melakukan pengenalan pilah sampah limbah rumah tangga kepada masyarakat di Kampung Payung RT 04 RW 03, Kelurahan Pandawangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Salah satunya Ika Herani S.Psi M.Si. Psikolog bersama dua mahasiswa UB. Deden Agus Saputra an Lingga Cahyaning Gumelar menjalankan program pengabdian masyarakat yang dibiayai Fisip UB.
Mengajak anak-anak, anggota karang taruna dan ibu-ibu mengikuti pelatihan batik cap yang dibuat dari bahan sampah non organik. Seperti kertas dari kotak makan/kue bekas, triplek dan kayu bekas. Mereka akan ditemani narasumber dari asesor batik Minggu (5/9/2021).
Ika Herani mengatakan. "Kegiatan ini dalam rangka rangkaian progam pengabdian masyarakat Fisip UB tahun 2021. Sebelumnya yang kita lakukan adalah pilah limbah sampah. Lalu olah sampah rumah tangga organik dan non organik. Kepada anak-anak dan anggota karang taruna," ujarnya.
"Kebetulan yang sampah organik sudah dikelola karang taruna menjadi pembuatan pupuk kompos. Untuk selanjutnya pemanfaatan sampah non organik dikenalkan kepada ibu ibu, anggota karang taruna dan anak anak untuk dijadikan cap batik," tegas dosen psikologi UB tersebut.
“Kedepan, jika dari hasil pelatihan ini positif, kami akan tetap memback up. Memberikan pendampingan," lanjutnya,
"Semoga kegiatan pemanfaatan limbah rumah tangga organik dan non organic di kampung kertas ini, menjadi lebih berdaya, lingkungan yang hijau. Selain mendapat ilmu, juga kedepan bisa dijadikan modal untuk membuka peluang usaha," harap Ika.
Sementara itu, Yuharsita asesor batik. Ia memberikan materi meliputi pengenalan alat dan bahan (daur ulang sampah non organik), pelatihan teknik cap motif, pewarnaan dasar, penutupan corak, serta pewarnaan motif dan finishing.
Dengan pemberdayaan ini, diharapkan semoga mereka mendapatkan tambahan penghasilan dan mengembangkan bakatnya, sehingga semoga bisa tumbuh UMKM dari warga disini.
Kita juga akan menyediakan paguyuban yang bertugas menjual hasil karya mereka, kedepan bilamana terus berlanjut kita bisa mendaftarkan mereka untuk di uji, bila lulus bisa di pasarkan secara luas.
Perwakilan ibu-ibu warga RT 04, Sutiami menyatakan berterimakasih kepada tim pengabdian masyarakat Fisip UB. “Dengan program-program mereka, kita bisa lebih bisa mengolah limbah sampah rumah tangga,” ujarnya.
“Terutama kepada Ibu Ika Herani, yang juga warga sini. Ibu Ika selalu giat memberdayakan warga kampung untuk hidup bersih. Beliau juga sering membuat kegiatan-kegiatan positif seperti ini yang sangat berguna bagi warga kampung paying,” pungkasnya. (*)