Benci Ras

Rabu 16-02-2022,08:01 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Liam

Dulu waktu makan duren, kami sangat hati-hati membuang kulit nya, agar tak kelihatan tetangga, meskipun kadang ada di bagi sebiji dua biji, tapi tetap tidak enak jika keliatan tumpukan kulit duren, didepan rumah. Beli duren tak di bungkus, setelah di makan, malah kulit duren nya yang kami bungkus, supaya tak keliatan. Perihal di Wadas bisa jadi, sama dengan makan duren, beda nya makannya di kebun, orang sekitaran kebun gak dapat icip dagingnya, cuma bisa melihat kulit duren berserakan nantinya. Yah antipati dapetnya.

gito abipraya

Bah, tlg besok nulis tentang minyak goreng dan gula pasir. Minyak goreng hilang dari toko semenjak pemerintah mengumumkan penetapan harga minyak goreng 14.000/liter. Seolah2 pengusaha minyak goreng "ngece" pemerintah. Buktinya pemerintah hingga hari ini tak berdaya menyediakan minyak goreng. Atau memang pemerintah tdk mau tanggungjawab? Gula juga ikut2an naik. Gula yang manis itu sekarang terasa pahit didompet ibu2.

Disway 17087206

Mungkin Pak Ganjar pernah mendengar pepatah China, satu kali datang melihat sendiri itu lebih baik dari pada seribu kali mendengar dari orang lain, buat Pak Ganjar tetap semangatttttt! cia youuuuuuu!!

Er Gham

Semoga pihak pihak terkait hanya doyan rendang, nasi goreng, martabak, es campur, baso, pempek, mie rebus, nasi rawon, pecel lele, soto ayam. Ngeri jika ada yang doyan makan 'batu' juga.

Leong Putu

Intermmezoh. ----------- Dompet saya pernah hilang. Lebih tepatnya dicopet. Dompet lusuh. Gak banyak isinya. Hanya STNK dan Sim. Pun hanya STNK Honda Supra X"96. Tapi, dompet itu sangat spesial. Itu hadiah dari si dia. Sekarang Dompet itu hilang, dirampas. Hilanglah sisa kenangan indah bersamanya. Hancurnya hati. Remuknya jiwa. Merana. Gundah gulana. Bisa jadi perasaan seperti itu yang terbayang di sebagian warga yang menolak. Mereka merasa gak berdaya. Hanya bisa MARAH. Waktu itu, saya gak berani menunjukkan kesedihan berlebihan. Maklum itu dompet hadiah dari mantan. Mantan terindah.

Ribut Wahyudi Sukiran

Ending tulisan pak DI, yang ditunggu. Ketika komisi 3 berkunjung ke Wadas, pertanyaan : siapakah kontraktor pengadaan batu andesit ? Konon semua pejabat setempat hanya tolah-toleh.. bayang kan 1 trilyun, rek ? Who are you ?

thamrin dahlan

batu ganjar tersandung atau tersanjung ini peristiwa kemanusiaan wadas contoh demokrasi buruk korban diterpa kekuasaan menggunakan kekerasan membela pengusaha wong cilik tersandera siapa tampil membela (ujung ujungnya 1 T) siapa dapat proyek itu pertanyaan utama untung ada disway untung ada NU kaffah meluruskan berita (menunggu istana bicara)

Aryo Mbediun

Dah clear sumber masalahnya. Ada potensi 9jt kubik batu. Semua berawal dari angka. Bila menggunakan standard Julian, @10rb, maka per kubik UP, potensi cuan ada 90M. Guuede bro, cukup u bancakan 4 menteri sak lurah2 sisan. Bila menggunakan standard preman sawit, ada potensi 2.250.000 x truk mengangkut batu. Asumsi per truk bawa 4 kubik. Per truk dipreman 2rb aja ketemu 4,5M broo. Duit semua itu. Solusi'nya ya permen2 manis dan lembut itu kudu dibagi-bagi dan ALL will be clear and clean. Yang permen 10rb u para priyayi dan 2rb u para jelata. Wes semua happy. Ngunu kok repot. Lha yang permen 50rb ya you know'lah off the record. Terima kasih Julian, jariyahmu mengalir terus. Vivat p Ganjar.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler