Apakah gerakan itu setimpal dengan hasil? Apa hasilnya?
Sekilas, kelihatan tanpa hasil. Tapi itulah rekreasi. Anak-anak senang bisa main. Berarti ada hasil psikologis yang tak terlihat mata.
Psikolog Amerika, Stuart L. Brown dalam bukunya "Play. How It Shapes the Brain, Opens the Imagination, and Invigorates the Soul" (2009) menyatakan, rekreasi dan bermain, kebutuhan dasar semua manusia. Bahkan pada semua hewan.
Tanpa rekreasi dan bermain, dalam kurun waktu tertentu, manusia bakal stress. Kalau stress dibiarkan, bisa naik status jadi depresi. Kalau sudah depresi, aneka organ tubuh terganggu fungsinya.
Di buku itu yang menarik adalah riset Brown pada binatang. Soal rekreasi dan bermain. Yang menurutnya, semua hewan membutuhkan rekreasi dan bermain.
Riset dilakukan awal November 1995 di Pantai Teluk Hudson, sebelah timur Churchill Manitoba, Kanada. Kebetulan, Brown jadi produser program televisi Play, the Nature of the Game for Explorer. Maka, pembuatan filmnya sekaligus jadi riset.
Di bagian kisah inilah, buku karya Brown itu jadi sangat terkenal. Di situ ia membuktikan, bahwa hewan juga butuh rekreasi dan bermain.
Seekor anjing laut muda, sendirian di pantai itu. Ia diintai seekor beruang es dewasa. Tinggi beruang sekitar 2,5 meter, berat sekitar setengah ton. Mengintai anjing pada jarak 50 meter.
Anjing tahu diintai, tapi ia tidak melarikan diri. Mungkin ia mengkalkulasi, seumpama kabur, pasti tertangkap. Karena di pantai terbuka. Tapi belum tentu juga begitu. Pokoknya, anjing itu diam di tempat.
Syuting untuk program TV dimulai. Action…..
Beruang mendekati anjing. Langkahnya berat, tapi lebar, sesuai besar tubuhnya.
Kru TV menduga, bahwa beruang itu lapar. Sebab, ini awal musim dingin di sana waktu itu. Laut belum membeku. Kebiasaan beruang, memangsa anjing laut (untuk dimakan) di saat laut mulai membeku. Saat anjing terjebak.
Maka, semua orang yang mengintai adegan tersebut, yakin bahwa anjing itu pasti mati dimangsa beruang. Bahkan, gestur anjing itu pun sudah kelihatan pasrah.
Beruang-anjing akhirnya berhadapan. Face to face. Jarak mereka sekitar 1,5 meter. Tinggal seterkaman.
Beruang menatap tajam pada anjing. Sebaliknya, anjing menunduk. Pada detik-detik kritis itu, ekor anjing mengibas pelan. Makin lama, kibasan makin cepat. Tidak ada yang tahu, simbol apakah itu.
Alamak… Suatu keajaiban terjadi.