Penyebutan pecah-belah bangsa pun, antar Pihak A dengan B terjadi saling tuding. Masing-masing pihak menyatakan, pihak lawan yang memecah-belah bangsa.
Maka, terjadilah debat kusir baru lagi. Topiknya bergeser ke kata 'pecah-belah'. Tapi, intinya sama: Konflik tak terlihat. Tinggal mengubah topik saja.
LGBT cuma salah satu topik. Bersamaan muncul topik lain, misalnya, soal Ustadz Abdul Somad ke Singapura (yang juga ditanggapi Prof Mahfud). Atau topik apa pun. Terus-menerus.
Mestinya kondisi ini jadi warning. Bagi kita semua. Mencegah perpecahan. Secepatnya. (*)